Kasus Stunting di Rejang Lebong Masih Tinggi, Capai 8,28 Persen: Upaya Serius Percepatan Penurunan Stunting Di
Kasus Stunting di Rejang Lebong Masih Tinggi, Capai 8,28 Persen: Upaya Serius Percepatan Penurunan Stunting Digenjot--badri/rakyatbengkulu.com
Dengan demikian, kasus stunting bisa ditekan secara signifikan di setiap desa dan kelurahan.
Tim Satgas Stunting, bidan desa, kader Posyandu, serta ahli gizi diminta untuk rutin melakukan pemeriksaan dan pengukuran kesehatan ibu hamil dan balita.
Realisasi Program Bangga Kencana
BACA JUGA:6 Minyak Penumbuh Rambut Merek Jadul yang Murah dan Ampuh
BACA JUGA:4 Cara Mudah Membuat Kaki Glowing: Jadikan Rutinitas Harian untuk Hasil Maksimal
Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Nesianto, SE, MM, juga mendesak Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3APPKB) Rejang Lebong agar segera merealisasikan program-program yang belum tercapai di sisa tahun 2024.
"Semua program, terutama terkait percepatan penurunan stunting dan pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK), harus diselesaikan sebelum akhir tahun," kata Nesianto.
Fokus Nutrisi dan ASI Eksklusif
Nesianto menambahkan, strategi utama untuk menurunkan angka stunting adalah pemenuhan nutrisi ibu hamil dan bayi.
Setiap ibu hamil harus mendapatkan cukup nutrisi dan 90 tablet tambah darah, sementara bayi baru lahir harus diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
"Setelah usia 6 bulan, bayi juga harus mendapatkan tambahan nutrisi, seperti satu butir telur setiap hari untuk mendukung pertumbuhannya," ujar Nesianto.
Meski kasus stunting di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan dari 19,8 persen di tahun 2023 menjadi 20,2 persen di tahun 2024, upaya percepatan penurunan stunting terus dilakukan.
Terutama melalui program nasional Bangga Kencana yang sudah berjalan sejak tahun 1972.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: