KPU dan PWI Ajak Jurnalis Bengkulu Bersikap Netral dalam Liputan Pilkada 2024
Dalam liputan Pilkada 2024, KPU dan PWI ajak jurnalis Bengkulu bersikap netral.--ANTARA/Anggi Mayasari
Qholbi juga menekankan bahwa media perlu memiliki kewaspadaan terhadap ancaman yang mungkin terjadi sepanjang proses Pilkada.
Dengan begitu, media dapat berkontribusi dalam menciptakan Pilkada yang berkualitas dan berintegritas.
BACA JUGA:9 Manfaat Rebusan Daun Pepaya, Salah Satunya Menurunkan Demam
BACA JUGA:9 Manfaat Rutin Mengonsumsi Rebusan Daun Sirih Merah, Salah Satunya Mendukung Kesehatan Liver
“Penting bagi media untuk memberikan pendidikan politik dengan memberitakan hal-hal positif tentang pasangan calon kepala daerah, termasuk visi dan misi mereka. Ini akan membantu masyarakat dalam membuat keputusan yang tepat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Qholbi mengingatkan bahwa netralitas media sangat penting.
“Media harus bertanggung jawab dalam pemberitaannya dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon. Pernyataan ini penting karena media memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk opini publik,” katanya.
Dengan menyajikan berita yang seimbang, masyarakat akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang berbagai pilihan yang ada.
BACA JUGA:Pertamina Dukung Penanganan Karhutla di Sumsel Melalui Fasilitas BPBD
BACA JUGA:9 Manfaat Rebusan Daun Putri Malu, Salah Satunya Mengatasi Nyeri Haid
Selain itu, jurnalis juga diharapkan untuk mengedukasi masyarakat dan menolak praktik politik uang serta politik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) yang dapat memecah belah masyarakat.
“Kami ingin media aktif mengajak masyarakat untuk menolak praktik-praktik yang merusak integritas pemilu. Hal ini sangat penting agar Pilkada dapat berlangsung adil dan demokratis,” ujar Qholbi.
Dengan pendekatan ini, KPU dan PWI berharap agar jurnalis di Bengkulu dapat berperan maksimal dalam mendukung proses demokrasi.
Komitmen untuk meliput secara netral dan bertanggung jawab sangat penting untuk menjaga citra Pilkada yang bersih dan transparan, serta membantu masyarakat dalam membuat pilihan yang tepat untuk masa depan daerah mereka.
BACA JUGA:Krisis Vaksin Rabies di Lebong, 16.398 Hewan Penular Rabies Belum Terlindungi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: