HONDA

Pengembangan Destinasi Wisata Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu Dimulai Januari 2025

Pengembangan Destinasi Wisata Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu Dimulai Januari 2025

Mulai Januari 2025, pengembangan destinasi wisata Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu dimulai.--dokumen/rakyatbengkulu.com

Anggrek yang satu ini menurut data dari Direktorat RPDM KLHK, juga dapat ditemukan di beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia, dan perlu mendapat perlindungan atas potensi kepunahannya.

Meskipun sudah ditetapkan sebagai cagar alam, Anggrek Pensil di DDTS masih menghadapi ancaman kepunahan akibat perambahan yang terjadi di cagar alam tersebut.

BACA JUGA:Waspada Penipuan, Ini Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu!

BACA JUGA:BNNP Bengkulu Ungkap Peredaran Narkoba, Dua Mahasiswa Ditangkap Beserta Barang Bukti 2 Kilogram Ganja

Oleh karena itu, pengembangan DDTS menjadi taman wisata edukasi alam diharapkan dapat membantu menjaga habitat Anggrek Pensil sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian flora langka.

Dengan luas mencapai 577 hektare, Danau Dendam Tak Sudah diharapkan akan menjadi ikon baru pariwisata Bengkulu, seiring dengan Pantai Panjang yang telah lebih dikenal.

DDTS direncanakan akan memiliki fasilitas untuk kegiatan wisata dayung, di mana pengunjung dapat menikmati pemandangan indah danau dengan menggunakan dermaga yang telah dibangun.

Untuk meningkatkan daya tarik wisata dan ekonomi daerah, rencana pembangunan amphitheater di kawasan wisata DDTS juga sedang dipertimbangkan.

BACA JUGA:Rincian Dana Desa Tiap Desa Tahun 2025 Seluma, Total Rp142,2 Miliar: Ini Desa Terbesar

BACA JUGA:Desa Terbesar Penerima Dana Desa Kaur Tahun 2025, Total Rp138,5 Miliar: Ini Daftar Lengkapnya

Amphitheater ini diharapkan dapat menjadi venue untuk berbagai kegiatan besar dan umum, yang pada gilirannya dapat menggerakkan perekonomian daerah.

Pengembangan DDTS diharapkan dapat menarik minat wisatawan baik nasional maupun internasional untuk mengunjungi Provinsi Bengkulu, yang dikenal sebagai Bumi Rafflesia.

Dengan demikian, diharapkan juga dapat meningkatkan daya saing sektor pariwisata dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat, khususnya dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar daerah wisata tersebut.

BACA JUGA:Dana Desa 2025 Bengkulu Utara Rp171,8 miliar: Rincian per Desa, Siapa yang Terbesar?

BACA JUGA:Dana Desa 2025 Rejang Lebong Rp101,3 Miliar: Rincian Lengkap dan Desa Terbesar Penerima

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: