BPBD Mukomuko Dukung Penataan Pantai untuk Minimalisir Risiko Akibat Gelombang Pasang
BPBD Mukomuko Dukung Penataan Pantai untuk Minimalisir Risiko Akibat Gelombang Pasang--Foto Antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko mendukung upaya Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat dalam menata kawasan Pantai Air Punggur.
Langkah ini bertujuan untuk memindahkan pedagang ke lokasi yang lebih aman guna menghindari risiko bencana gelombang pasang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, menegaskan bahwa pemindahan pedagang diperlukan menyusul potensi gelombang pasang setinggi dua meter yang diprediksi terjadi di kawasan tersebut.
"Kami mengimbau supaya tetap waspada saat cuaca ekstrem sekarang ini dengan potensi gelombang pasang setinggi dua meter di Pantai Air Punggur," ujarnya dikutip AntaraNews.com.
BACA JUGA:Anggaran Naik, Pemkab Mukomuko Siap Salurkan Seragam Gratis Lebih Awal pada 2025
BACA JUGA:Fun10K Run HUT ke-19 Bakamla di Bengkulu Meriah, Astra Motor Tegaskan Komitmen untuk Bengkulu
Ruri menambahkan, peringatan ini sejalan dengan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan cuaca ekstrem dapat memicu gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan deras.
Masyarakat diminta untuk menghindari area pesisir demi keselamatan jiwa dan harta benda.
"Sebaiknya kita melihat kondisi sekitar, dan dalam hal terjadi bencana, kita harus selamatkan diri kita, keluarga, dan masyarakat sekitar," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Mukomuko, Ahmad Hidayat Syah, menyebutkan gelombang pasang setinggi 1,5 hingga dua meter telah menerjang perairan Mukomuko.
Bahkan, air laut sempat naik hingga badan jalan nasional di sepanjang kawasan pantai.
BACA JUGA:Dana Desa 2025 Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah: Simak Desa-Desa dengan Alokasi Tertinggi
Namun demikian, Ahmad mengungkapkan bahwa belasan kios dan warung milik warga yang berada di tepi jalan nasional dekat pantai masih bertahan di lokasi meski berpotensi terdampak bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: