Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit di Bengkulu Utara Turun Menjelang Libur Natal
Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit di Bengkulu Utara Turun Menjelang Libur Natal--Dok/KORANRB.ID
"Bobot tandan buah segar kelapa sawit saat ini lebih tinggi, dan kualitasnya pun sangat baik," kata Desman.
Namun, petani masih menghadapi keluhan terkait harga pupuk yang relatif tinggi dan belum adanya program pemerintah untuk meringankan beban tersebut.
Meskipun demikian, Pemkab Bengkulu Utara telah meluncurkan beberapa program pengembangan perkebunan kelapa sawit, seperti replanting, ekstensifikasi, dan bantuan alat perkebunan untuk mendukung petani.
BACA JUGA:Tech-Savvy Fitness, Gadget Terbaik untuk Penggemar Olahraga
Tahun 2024 membawa kabar baik bagi petani kelapa sawit di Bengkulu Utara dengan harga TBS yang terus meningkat.
Bahkan, meskipun harga TBS biasanya turun menjelang akhir tahun akibat berkurangnya permintaan ekspor CPO (crude palm oil), kali ini harga TBS malah menunjukkan kenaikan, mencapai Rp 3.100 per kilogram.
Desman mengungkapkan bahwa kenaikan harga TBS ini sangat dipengaruhi oleh meningkatnya harga CPO di pasar dunia. Ia juga mengimbau petani untuk terus meningkatkan kualitas hasil perkebunan mereka.
"Harga beli kelapa sawit sangat bergantung pada kualitas. Ini adalah waktu yang tepat bagi petani untuk merawat kebunnya, membersihkan, dan memberi pupuk yang cukup agar kualitas buah semakin baik," terangnya.
Selain itu, Pemkab Bengkulu Utara juga berupaya memperbaiki infrastruktur perkebunan, termasuk pembangunan jalan perkebunan, untuk memudahkan petani dalam mengangkut hasil panen.
"Dengan harga yang lebih baik dan dukungan infrastruktur yang semakin membaik, kita berharap petani kelapa sawit dapat mengurangi pengeluaran mereka," kata Desman.
BACA JUGA:5 Jenis Camilan Sehat yang Dapat Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil
BACA JUGA:Laptop Gaming vs PC Gaming, Mana yang Lebih Tepat untuk Gamers?
Peningkatan harga TBS juga memotivasi petani untuk meningkatkan hasil perkebunannya, terbukti dengan semakin banyak petani yang bergabung dalam kelompok tani dan mendaftarkan kebun mereka dalam program replanting. Saat ini, lebih dari 2.000 hektare lahan perkebunan kelapa sawit di Bengkulu Utara telah diajukan untuk program replanting.
"Untuk program replanting, kami sangat selektif dalam memilih kebun yang layak. Kami akan turun langsung untuk memverifikasi alas hak lahan dan lokasi kebun yang diajukan," pungkas Desman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: