Wakil Bupati Bengkulu Selatan Tanggapi Tragedi Berdarah yang Melibatkan Pelajar, Soroti Pencegahan dan Solusi

MANNA, RAKYAT BENGKULU.COM – Terkait insiden berdarah yang terjadi di Bengkulu Selatan yang melibatkan tiga orang pelajar, Wakil Bupati Bengkulu Selatan, H. Rifai Tajuddin angkat bicara dan menyampaikan rasa keprihatinannya.

Rifai mengungkapkan bahwa peristiwa tragis ini sangat mengejutkan, terutama karena pelaku yang terlibat masih berstatus sebagai pelajar. 

Ia menekankan pentingnya untuk segera mencari solusi terbaik demi mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Ada pun permasalahan sosial yang akan kita angkat di rencana kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ke depan terkait peristiwa tragis yang melibatkan anak di bawah umur. Artinya butuh peninjauan kembali bagaimana solusi terbaiknya untuk masyarakat kedepannya," ujarnya.

BACA JUGA:Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Kabupaten Mukomuko Turun per 17 Januari 2025

BACA JUGA:Bulog Rejang Lebong Belum Tetapkan Target Penyerapan Gabah dan Beras Lokal, Tunggu SOP

Menurut Rifai, tragedi berdarah seperti ini sangat meresahkan dan harus segera dicegah, agar tidak mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum (Trantibum) di masyarakat. 

Ia juga menambahkan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak dalam mengawasi perilaku para pelajar yang berkelompok atau nongkrong.

"Sebaiknya harus jadi perhatian khusus lagi nanti bersama Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dan FKUB, Wahana, serta sebagainya untuk pengawasan kelompok-kelompok pelajar yang bergerombol ini (Pelajar Nongkrong, red)," ungkap Rifai.

Lebih lanjut, Rifai juga menyoroti isu peredaran minuman keras ilegal yang diyakini menjadi salah satu faktor pemicu masalah sosial ini. 

BACA JUGA:Kompak Edarkan Sabu, Pasangan Suami Istri di Mukomuko Berakhir Ditangan Polisi

BACA JUGA:iPhone dengan Performa Tercepat di 2025, Mana yang Paling Worth It untuk Gamer?

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan akan meningkatkan pengawasan dan penindakan terkait peredaran miras ilegal serta masalah-masalah lain yang dapat mengancam ketertiban masyarakat.

"Itu yang akan dibahas ke depan dan kita akan mencari solusi yang tepat serta secepat mungkin dan akan diadakan pengawasan lebih lanjut dan penindakan lanjutan terkait peristiwa tersebut. Lihat saja nanti kedepannya," tutup Rifai.

Sumber: