BKSDA Bengkulu Siagakan Personel, Warga Mukomuko Diminta Waspada Konflik Harimau

BKSDA Mukomuko menyiapkan kerangkeng perangkap harimau--Foto Antaranews.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu terus meningkatkan pengawasan di Kabupaten Mukomuko guna mengantisipasi potensi konflik antara manusia dan harimau.
Personel BKSDA saat ini masih berada di Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, untuk melakukan pemantauan intensif.
"Kami tetap siaga dan memantau situasi serta kondisi wilayah, sambil menunggu laporan adanya jejak harimau. Jika ada informasi, kami segera cek ke lokasi," ujar Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko, Damin dikutip AntaraNews.com.
Upaya mitigasi ini dilakukan setelah insiden tragis yang menewaskan seorang warga, Ibnu Oktavianto (22), di kebun kelapa sawit milik Ari Cahyono pada Selasa (7/1) malam.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Rehabilitasi 40 Rumah Warga Miskin di 2025
BACA JUGA:HUT ke-21 Kepahiang, Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Dorong Kemajuan Daerah
Selain itu, satu ekor sapi milik Deden Nurjamil, warga Desa Mekar Jaya, ditemukan mati akibat serangan harimau.
Sebagai langkah pencegahan, BKSDA Bengkulu telah memasang tiga perangkap di wilayah terdampak.
Pemasangan perangkap ini dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) selama 21 hari.
Hingga hari ini, belum ditemukan jejak harimau baru dan tidak ada laporan warga terkait keberadaan satwa liar tersebut.
BACA JUGA:Air Terjun Kemumu Ditutup Sementara Usai Tragedi, Pengelola Fokus Perbaikan Keamanan Wisata
Meski demikian, ia tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di luar rumah.
Kekhawatiran warga terhadap keberadaan harimau juga dimanfaatkan oleh oknum pencuri yang nekat mencuri buah sawit milik warga akibat kebun yang ditinggalkan kosong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: