HONDA

Objek Wisata Danau Lebar Kembali Dibuka Setelah 21 Hari Ditutup

Objek Wisata Danau Lebar Kembali Dibuka Setelah 21 Hari Ditutup

Objek Wisata Danau Lebar--ist/Rakyatbengkulu.com

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Setelah 21 hari ditutup akibat kehebohan harimau, objek wisata Danau Lebar yang terletak di Desa Setia Budi Kecamatan Teras Terunjam Kabupaten Mukomuko, kini kembali dibuka untuk umum. 

Penutupan sementara ini terjadi setelah warga setempat menemukan jejak kaki harimau Sumatera di sekitar area danau.

Keputusan penutupan ini mengikuti insiden tragis yang menimpa Ibnu Oktavianto (22) seorang warga Desa Tunggal Jaya, yang diserang harimau saat sedang mencari rumput dan hewan ternak.

Namun, setelah lebih dari tiga minggu, kondisi di sekitar danau dinilai aman.

BACA JUGA:Pelayanan SIM di Polres Mukomuko Tutup Sementara, Ini Jadwal Buka dan Syarat Pembuatan

BACA JUGA:7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pasangan Pacaran dan Cara Menghindarinya

Kepala Desa Setia Budi, Jumadi, mengungkapkan bahwa objek wisata Danau Lebar kembali dibuka karena tidak ditemukan tanda-tanda aktivitas harimau dalam beberapa hari terakhir.

"Setelah 21 hari ditutup, objek wisata Danau Lebar kembali dibuka karena sudah beberapa hari ini tidak ada ditemukan aktivitas harimau di sekitar danau," ujarnya pada Rabu, 29 Januari 2025.

Jumadi juga menjelaskan bahwa pembukaan kembali objek wisata ini dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, yang mengonfirmasi bahwa tidak ada aktivitas harimau di kawasan tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA sebelum membuka objek wisata ini, dan pihak BKSDA mengungkapkan tidak adanya aktivitas harimau di sekitar Danau Lebar ini, sehingga wisata ini kami buka kembali," tambahnya.

BACA JUGA:Melestarikan Barongsai, Tradisi Imlek yang Tetap Hidup di Tengah Tantangan Zaman

BACA JUGA:10 Cara Membangun Hubungan Pacaran yang Sehat dan Bahagia

Sementara itu, aktivitas sehari-hari warga Desa Setia Budi yang mayoritas berprofesi sebagai petani sawit kini sudah kembali normal.

Sebelumnya, warga yang hendak ke kebun atau hutan diwajibkan untuk pergi dalam kelompok demi keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: