Diduga Lakukan Perbuatan Asusila, Mahasiswa Bengkulu Selatan Diamankan Polisi

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Seorang mahasiswa berinisial AAY (19), warga Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, diamankan oleh Satreskrim Polres Bengkulu Selatan atas dugaan kasus perbuatan asusila terhadap anak di bawah umur. 

Korban, berinisial FA (14), diketahui memiliki hubungan asmara dengan pelaku.

Kasus ini bermula pada Senin, 8 Januari 2025, sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, AAY mendatangi rumah korban dan mengajaknya masuk ke kamar. 

BACA JUGA:Taman Santoso Masih Jadi Sarang Nongkrong dan Mabuk Remaja, Satpol PP Gencarkan Razia Pekat Jelang Ramadan

BACA JUGA:Pastikan Tempat Hiburan Malam Tutup Selama Ramadan, Warung Makan Wajib Pakai Tirai

Diduga, dalam kesempatan itu terjadi persetubuhan. Namun, perbuatan tersebut tidak hanya terjadi satu kali, melainkan berulang hingga sepuluh kali dalam kurun waktu tertentu.

Setelah kejadian berulang tersebut, korban menyadari bahwa dirinya mengalami keterlambatan menstruasi. Ia kemudian menemui AAY untuk meminta pertanggungjawaban. 

Namun, pelaku menolak, sehingga korban merasa dirugikan. Akhirnya, korban melaporkan kejadian ini kepada orang tuanya, yang kemudian membawa perkara tersebut ke pihak kepolisian.

“Kasus ini terkait persetubuhan anak di bawah umur, dan pelaku sudah kita amankan di Mapolres Bengkulu Selatan,” ujar Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu M. Akhyar Anugeah SH MH, pada Kamis, 27 Februari 2025, yang dikutip dari KORANRB.ID.

BACA JUGA:Beneran Harus Kerja Sesuai Passion? Ini Realitanya di Dunia Nyata!

BACA JUGA:Kapolres Seluma Tegas! Anggota Polisi yang Melanggar Berat Akan Dipecat

Penangkapan AAY dilakukan pada Selasa, 25 Februari 2025, sekitar pukul 12.00 WIB. Tim Totaici Satreskrim Polres Bengkulu Selatan yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim berhasil mengamankan pelaku di Kecamatan Kedurang. 

“Saat ini pelaku sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres,” tambahnya.

Sementara itu, orang tua korban, NP, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaku yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. 

Sumber: