Efek Jera Makin Nyata, Penegakan Hukum Jadi Faktor Utama Tekan Karhutla Nasional
Menhut Raja Juli Antoni dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo--Foto Antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM - Upaya pemerintah dalam menekan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menunjukkan hasil menggembirakan.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni menyebut keberhasilan tersebut tak lepas dari peran besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam memperkuat penegakan hukum di lapangan.
“Penegakan hukum yang tegas dari Polri membuat efek jera di daerah rawan karhutla semakin terasa,” kata Raja Juli Antoni dikutip Antaranews.com, Sabtu 25 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, pada tahun 2025 ini, luas hutan dan lahan yang terbakar secara nasional berhasil ditekan menjadi 213 ribu hektare, turun signifikan dibandingkan 376 ribu hektare pada tahun 2024.
BACA JUGA:22 Personel TNI AU Dikirim ke Spanyol, Siap Sambut Kedatangan Pesawat Raksasa A400M ke Indonesia
BACA JUGA:Oyarzabal Bersinar, Real Sociedad Bangkit dari Zona Degradasi Usai Taklukkan Sevilla
Penurunan ini juga jauh lebih rendah dibandingkan rekor kebakaran besar pada 2015 yang mencapai 2,6 juta hektare dan pada 2019 seluas 1,64 juta hektare.
Raja Juli merinci bahwa dari total kebakaran tahun ini, lahan gambut yang terbakar mencapai 24.212 hektare, sedangkan lahan mineral seluas 189.772 hektare.
Selain itu, data titik panas (hotspot) juga menurun tajam.
Titik panas (hotspot) periode 1 Januari–26 September 2025 tercatat 2.248 titik, jumlah ini mengalami penurunan 23,9 persen dibandingkan 2024 sebanyak 2.954 titik.
BACA JUGA:Trofeo Matchday Panaskan Stadion Semarak, Tri Brata Rafflesia FC Siap Gas Pol di Liga Nusantara
BACA JUGA:Pramuka SMAN 3 Mukomuko Gelar Perjusami, Fokus Disiplin dan Pengembangan Karakter Siswa
Keberhasilan menekan kebakaran hutan dan lahan ini, menurutnya, merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Serta kolaborasi kuat antarinstansi, termasuk TNI dan Polri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


