HONDA

Work-Life Balance: Mitos atau Realita? Temukan Keseimbangan Hidup yang Sesuai dengan Kamu

Work-Life Balance: Mitos atau Realita? Temukan Keseimbangan Hidup yang Sesuai dengan Kamu

work-life balance itu hanya mitos atau kenyataan di era digital.--Freepik.com/wayhomestudio

BACA JUGA:Kenapa Banyak Orang Pindah Kerja Tapi Tetap Nggak Bahagia? Temukan Alasan di Sini!

Misalnya, email kerja yang bisa datang kapan saja, notifikasi dari aplikasi chatting kantor yang terus berdatangan, atau bahkan pekerjaan yang dibawa pulang ke rumah lewat laptop atau ponsel pintar. 

Alhasil, waktu untuk diri sendiri atau berkumpul dengan keluarga jadi terganggu.

Kehidupan pribadi yang seharusnya menjadi waktu untuk bersantai dan recharge malah jadi tergerus. 

Banyak yang merasa harus terus bekerja bahkan di luar jam kantor demi memenuhi tuntutan pekerjaan. 

Padahal, kualitas hidup yang baik tidak hanya ditentukan oleh berapa banyak uang yang dihasilkan, tapi juga oleh seberapa baik kita bisa menikmati waktu bersama orang-orang terdekat dan diri sendiri.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah benar ada keseimbangan yang bisa dicapai antara pekerjaan dan kehidupan pribadi? Sebagian orang berpendapat bahwa work-life balance itu hanya mitos. 

Memang, mencari keseimbangan itu tidak mudah, dan dalam banyak kasus, sepertinya tidak ada waktu yang cukup untuk melakukan semuanya dengan sempurna. 

Namun, bukan berarti keseimbangan itu mustahil dicapai. Kuncinya adalah bagaimana kita mengelola waktu dan prioritas.

Menemukan keseimbangan itu bisa berbeda-beda bagi setiap orang. 

Ada yang merasa cukup dengan menyisihkan beberapa jam di akhir pekan untuk berkumpul dengan teman atau keluarga.

BACA JUGA:Tampil Memikat di IIMS 2025, New Honda PCX160 Jadi Idola Konsumen

BACA JUGA:Kenapa Banyak Orang Pindah Kerja Tapi Tetap Nggak Bahagia? Temukan Alasan di Sini!

Ada juga yang merasa perlu lebih banyak waktu untuk diri sendiri dengan berolahraga atau berlibur. 

Jadi, work-life balance itu bukanlah tentang bekerja sedikit dan bermain banyak, tapi lebih kepada menemukan cara agar pekerjaan tidak menguasai kehidupan kita, dan kita masih bisa menikmati hal-hal yang kita sukai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: