Pemkot dan Pemprov Bengkulu Fokus Tangani Masalah Drainase dan Sampah melalui Program 100 Hari Kerja

Pemkot dan Pemprov Bengkulu Fokus Tangani Masalah Drainase dan Sampah melalui Program 100 Hari Kerja--Nova/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Permasalahan drainase dan sampah di Kota Bengkulu menjadi prioritas utama dalam program 100 hari kerja yang dijalankan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
Guna memastikan penanganan yang optimal, Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi bersama Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi dan mencari solusi, pada Selasa4 Maret 2025.
Inspeksi dilakukan di dua lokasi, yakni drainase di samping POM Kelurahan Penurunan dan drainase di bawah eks Balai Kota Kelurahan Sukamerindu.
Di kedua lokasi tersebut, Dedy dan Helmi menemukan kondisi yang cukup memprihatinkan akibat banyaknya endapan dan tumpukan sampah yang menghambat aliran air.
Sebagai langkah nyata, Dedy dan Helmi berupaya mencari solusi agar sistem drainase dapat kembali bersih dan berfungsi dengan optimal, guna menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan sehat bagi masyarakat.
BACA JUGA:Safari Ramadhan Mukomuko 2025 Masih Tunggu Instruksi Bupati, Begini Penjelasan Kabag Kesra
BACA JUGA:Layak Dicoba! Memanfaatkan Tempe sebagai Lauk Saat Diet
“Alhamdulillah, ini pertama kalinya dalam sejarah seorang Gubernur langsung turun tangan untuk membantu kami. Pemprov Bengkulu memberikan dukungan berupa truk sampah dan kontainer sebagai bagian dari program 100 hari kerja dalam menangani persoalan sampah,” ujar Dedy Wahyudi.
Gubernur Helmi Hasan menegaskan bahwa Pemprov Bengkulu telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan sistem drainase serta pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.
Selain itu, ia juga mengusulkan konsep inovatif untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Tahun ini, anggaran telah disiapkan untuk menangani drainase secara menyeluruh. Debit air di kawasan ini cukup deras, maka Pemkot Bengkulu bisa mengadakan lomba kebersihan drainase. Kebersihan bukan hanya soal tidak ada sampah, tetapi juga bisa dihidupkan dengan cara lain, misalnya dengan melepas ikan agar area tersebut bisa dimanfaatkan sebagai tempat memancing," kata Helmi.
Lebih lanjut, Helmi menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.
BACA JUGA:Evaluasi Pejabat Pemprov, Gubernur Bengkulu Bakal Lakukan Mutasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: