Sambut HUT ke-51, PPNI Bengkulu Selatan Gelar Buka Bersama dan Berbagi Takjil ke Panti Asuhan

Kepala PPNI Kabupaten Bengkulu Selatan, Aprianto--Heru/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU SELATAN, RAKYATBENGKULU.COM – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Bengkulu Selatan akan merayakan ulang tahun yang ke-51 pada 17 Maret 2025.
Sebagai bentuk perayaan, PPNI Bengkulu Selatan akan mengadakan buka bersama serta berbagi takjil ke panti-panti asuhan.
Kegiatan sosial ini sudah menjadi tradisi yang rutin dilakukan setiap tahunnya.
Kepala PPNI Kabupaten Bengkulu Selatan, Aprianto mengatakan bahwa kegiatan berbagi ini merupakan bagian dari rangkaian acara HUT PPNI ke-51.
"Tahun ini, kegiatan kami dalam rangka memperingati HUT PPNI ke-51 tepatnya pada 17 Maret 2025, adalah buka bersama dan berbagi takjil ke panti-panti asuhan. Kegiatan ini sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir," ucap Aprianto, Rabu 12 Maret 2025.
BACA JUGA:Bupati M. Fikri Tegaskan ASN yang Bolos Akan Kena Sanksi dan Pemotongan TPP
BACA JUGA:Antisipasi Banjir, Bupati Rejang Lebong Ajak Warga Jaga Kebersihan Drainase
PPNI Bengkulu Selatan memiliki sekitar 400 anggota perawat aktif yang tersebar di 14 Puskesmas, dua rumah sakit, dan klinik di wilayah tersebut.
"Anggota PPNI Bengkulu Selatan yang aktif saat ini sekitar 400 orang, tersebar di 14 Puskesmas, dua rumah sakit, dan klinik," tambahnya.
Tantangan utama yang dihadapi oleh para perawat di PPNI Bengkulu Selatan adalah mengenai izin praktek.
"Tantangannya cukup banyak, terutama masalah izin praktek. Teman-teman tenaga kesehatan, khususnya perawat, masih kesulitan dalam pemahaman aplikasi dan untuk mendapatkan surat izin praktek yang persyaratannya cukup memberatkan," jelas Aprianto.
Mengenai kesejahteraan perawat, Aprianto menyebutkan bahwa penghasilan perawat di Bengkulu Selatan masih sangat memprihatinkan.
"Masalah kesejahteraan perawat masih cukup memperihatinkan, terutama dalam hal penghasilan mereka. Tenaga kesehatan ini bekerja di lapangan dengan risiko besar, seperti berinteraksi dengan pasien yang mungkin mengidap penyakit menular, sementara tunjangan yang diterima masih sangat minim," terangnya.
BACA JUGA:Bukti Nyata Keberpihakan BRI Terhadap UMKM, Cokelat Ndalem Merambah Pasar Internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: