Dokter atau Predator? Skandal Pelecehan Seksual Dokter Residen Gegerkan RSHS Bandung
Mengulas secara lengkap kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang dokter residen anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. --Dok/antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM - Dunia medis kembali tercoreng dengan terbongkarnya dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter residen di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Pelaku, berinisial PAP, diketahui merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) jurusan Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
Korban berinisial FH (21), merupakan keluarga pasien yang saat itu tengah mendampingi ayahnya menjalani perawatan intensif dan memerlukan transfusi darah.
Dalam situasi darurat tersebut, tersangka memanfaatkan kepanikan dan ketidaktahuan korban dengan berpura-pura menjalankan prosedur medis berupa pengambilan darah untuk crossmatch transfusi.
BACA JUGA:Pura-pura Undang Korban, Pria di Curup Gasak Rp 12 Juta untuk Pesta Narkoba dan Judi Online
Kronologi Kejadian dan Modus Operandi
Peristiwa memilukan itu terjadi pada dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB. Berdasarkan keterangan dari Polda Jawa Barat, pelaku membawa korban ke lantai 7 Gedung MCHC RSHS dengan dalih pemeriksaan laboratorium.
Di sana, pelaku meminta korban mengenakan pakaian operasi dan melakukan tindakan invasif berupa penyuntikan jarum sebanyak 15 kali di kedua tangan korban, yang kemudian dihubungkan ke selang infus.
Lebih mengejutkan lagi, pelaku diduga menyuntikkan cairan bius ke dalam tubuh korban hingga membuatnya tak sadarkan diri.
Setelah siuman beberapa jam kemudian, korban merasakan sakit di area genital dan langsung mengadukan kejadian itu kepada ibunya. Keluarga korban kemudian melaporkan insiden ini ke pihak kepolisian.
BACA JUGA:Identitas Mayat Perempuan di Bawah Jembatan Pulau Baai Terungkap, Korban Ternyata Warga Seluma
BACA JUGA:Apakah Rambut Bisa Tetap Sehat Tanpa Shampo? Ini Penjelasan Lengkapnya
Setelah laporan diterima, penyelidikan dilakukan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jabar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
