HONDA

Pergoki Maling, Keluarga Ungkap Kronologi Pembacokan Brutal Satpam di Perkebunan Sawit hingga Luka Parah

Pergoki Maling, Keluarga Ungkap Kronologi Pembacokan Brutal Satpam di Perkebunan Sawit hingga Luka Parah

Keluarga dan Rendiyanto (32) yang menjadi korban pembacokan brutal--Nova/Rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Situasi mencekam terjadi di area perkebunan PT Riau Agrindo Agung Kabupaten Bengkulu Tengah, setelah seorang petugas keamanan atau satpam, Rendiyanto (32) menjadi korban pembacokan brutal saat bertugas pada Jumat 11 April 2025.

Insiden bermula saat Rendiyanto menerima laporan tentang dugaan pencurian tandan buah segar (TBS) di area kebun sawit. 

Ia segera menuju lokasi kejadian dan menemukan seorang pria berinisial IB, warga Desa Karang Are, Kecamatan Pagar Jati, yang diduga sebagai pelaku pencurian.

“Sebelum insiden terjadi, Rendi ini sempat menegur pelaku. Saat Rendi memalingkan badan untuk menghubungi atasannya melalui telepon, pelaku secara tiba-tiba menyerangnya dengan sebilah dodos sawit dan parang,” kata paman korban, Janil Haridi, Sabtu 12 April 2025.

BACA JUGA:Debat Kandidat PSU Bengkulu Selatan Digelar Malam Ini, Ini Tema dan Sub Temanya

BACA JUGA:Jangan Terbebani! 7 Tips Membuat Acara Lamaran yang Simpel dan Berkesan

“Serangan itu mengenai bagian belakang kepala Rendi, mengakibatkan retakan di sisi kiri dan kanan kepala belakangnya,” tambahnya.

Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara oleh pihak perusahaan. 

Tim medis segera melakukan operasi penyelamatan, dan beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan. 

Rendiyanto sudah sadar pada Sabtu 12 April 2025 pagi, dan telah memberikan keterangan awal kepada pihak keluarga serta penyidik dari pihak kepolisian.

BACA JUGA:Beda Tunangan dan Lamaran: Dua Langkah Penting Sebelum Naik ke Pelaminan

BACA JUGA:Dikira Meninggal Dunia, Guru di PALI Sempat Bangkit dan Pulang dengan Senyum: Warga Heboh, Keluarga Syok

“Korban mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan mendapatkan jahitan yang cukup banyak,” ujar Janil Haridi.

Keluarga korban menyatakan masih dalam keadaan trauma dan akan membuat laporan resmi ke polisi pada Sabtu siang pukul 14.00 WIB. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: