Pelan-Pelan Saja, Dunia Cepat Bukan Berarti Kita Harus Ikut Lari

Di tengah dunia yang serba cepat, kamu nggak harus ikut lari. Bergerak dengan ritme sendiri justru lebih sehat dan bermakna. --Freepik.com/freeik
RAKYATBENGKULU.COM - Pernah nggak sih ngerasa dunia makin hari makin ngebut? Scroll Instagram, lihat story teman udah S2 di luar negeri, buka TikTok isinya orang umur 20-an udah punya bisnis, rumah, dan passive income.
Rasanya pengen banget ngejar semua, tapi badan dan pikiran udah bilang capek duluan.
Sekarang, coba tarik napas dalam, dan bilang ke diri sendiri, nggak apa-apa pelan-pelan.
BACA JUGA:Jokowi Pimpin Utusan Khusus Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Sampaikan Pesan Duka Presiden Prabowo
BACA JUGA:IHSG Berpotensi Menguat, China dan Uni Eropa Pererat Kerja Sama di Tengah Perang Dagang Global
Karena di dunia yang serba cepat ini, nggak berarti kamu harus ikut lari.
Tekanan buat keep up itu nyata banget. Tapi penting buat diinget, hidup bukan kompetisi siapa yang finish duluan.
Semua orang punya jalan dan waktunya sendiri. Kadang kamu lagi berhenti, bukan karena gagal, tapi karena lagi ambil ancang-ancang.
Bergerak dengan ritme sendiri bukan berarti kamu malas atau nggak punya ambisi.
Justru itu bentuk keberanian buat jujur sama diri sendiri. Nggak semua hal harus diraih secepat mungkin. Ada hal-hal yang butuh waktu untuk matang, termasuk kamu.
Sekarang dunia kebanyakan ngomporin hustle culture. Bangun pagi, kerja keras, tidur larut, ulang dari awal.
Tapi kalau kamu ngerasa burnout di tengah jalan, apa gunanya semua pencapaian itu?
BACA JUGA:Nekat Oplos Gas, Pria di Pondok Labu Alami Luka Bakar Usai Ledakan Hebat
BACA JUGA:WNA Ditemukan Tewas Gantung Diri di Taman Bandara Soekarno-Hatta, Polisi Lakukan Penyelidikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: