Kita Gak Harus Jadi Orang Baik di Mata Semua Orang: Saatnya Memilih Untuk Siapa Kamu Baik
Capek jadi orang baik terus? Saatnya sadar kalau kamu gak harus disukai semua orang. Artikel ini bahas pentingnya batasan diri.--Freepik.com/pikisuperstar
RAKYATBENGKULU.COM - Jujur deh, siapa yang gak pernah ngerasa capek karena berusaha jadi orang baik buat semua orang? Dari luar, kelihatan kayak punya hati emas.
Tapi di dalam hati, kadang udah nyesek sendiri karena terus ngalah dan ngorbanin diri sendiri.
Fakta yang harus dipahami: kamu gak wajib jadi orang baik di mata semua orang. Dunia ini terlalu luas buat bisa nyenengin semua orang.
BACA JUGA:Partisipasi Pemilih Capai 85 Persen, PSU Bengkulu Selatan Jadi Bukti Kuatnya Suara Rakyat
BACA JUGA:Unggul di Real Count PSU Bengkulu Selatan, Paslon 03 Rifa’i–Yevri Deklarasi Kemenangan
Dan jadi “baik” ke semua orang itu bukan tanda kamu punya hati mulia, tapi bisa jadi karena kamu terbiasa hidup dalam mode bertahan, alias trauma yang gak kamu sadari.
Batasan Diri Itu Penting
Jadi orang baik bukan berarti harus selalu bilang “iya”, harus selalu ada, harus selalu mengerti.
Justru dengan pasang batasan, kamu tahu siapa yang benar-benar layak kamu perjuangkan.
Kamu bisa baik, tapi gak ke semua orang. Karena kalau kamu terus ngerasa harus selalu bisa bantu, ujungnya malah kamu yang tumbang duluan.
Kadang, batasan diri itu cara terbaik untuk menyelamatkan versi terbaik dari dirimu sendiri.
Luka dari Kebiasaan People Pleasing
Sering terlalu peduli sama omongan orang bisa bikin kamu lupa siapa diri kamu sebenarnya. Kamu jadi ngikutin standar orang lain demi validasi, demi pujian, demi diterima.
People pleasing sering muncul dari trauma masa lalu dan mungkin kamu tumbuh di lingkungan yang menuntut kamu untuk selalu “baik”, selalu “berguna”, selalu “ada”. Dan sekarang, tanpa sadar kamu masih bawa kebiasaan itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


