Kasus DBD Menurun, Tapi Waspada Tetap Perlu: Seluma Catat 35 Kasus Hingga Mei

Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin--Dok/KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM – Meskipun jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Seluma tahun ini mengalami penurunan drastis, Dinas Kesehatan (Dinkes) tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah.
Hingga 22 Mei 2025, tercatat 35 kasus DBD, jauh lebih rendah dibandingkan 216 kasus yang tercatat pada April 2024.
“Memang terjadi penurunan signifikan, tapi ini bukan alasan untuk lengah. DBD tetap harus diwaspadai,” tegas Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti maupun Aedes Albopictus.
BACA JUGA:Digital KTP Masih Sepi Peminat, Aktivasi IKD di Bengkulu Utara Baru 1,5 Persen
BACA JUGA:Gempa Bermagnitudo 6,3 Guncang Bengkulu dan Sekitarnya, Getaran Dirasakan di Sejumlah Wilayah
Penyakit ini kerap muncul secara musiman dan dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Rudi menjelaskan, pencegahan DBD harus dimulai dari lingkungan rumah masing-masing.
Salah satu langkah penting adalah menghilangkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, terutama genangan air.
“Pastikan tidak ada air yang menggenang di ember, pot bunga, atau tempat penampungan lainnya. Kalau bisa, tutup rapat semua wadah air agar nyamuk tidak bisa berkembang biak,” jelasnya.
BACA JUGA:Pertamina Ambil Langkah Cepat Atasi Kelangkaan BBM yang Kembali Melanda Bengkulu
BACA JUGA:Manfaatkan KUR BRI, Pengusaha Wanita Ini Berhasil Sulap Kelor Jadi Aneka Olahan Pangan yang Digemari
Selain menghilangkan sarang nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan juga dinilai sangat efektif untuk menekan penyebaran virus.
Rudi menekankan pentingnya kebiasaan menguras bak mandi secara rutin dan tidak menumpuk barang bekas di halaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: