Hasil Pemilu Mengecewakan, Presiden Filipina Minta Menteri Mundur Sukarela

Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos--Facebook/China Xinhua News
RAKYATBENGKULU.COM – Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos menginstruksikan seluruh menteri dalam kabinetnya untuk mengundurkan diri secara sukarela, menyusul hasil mengecewakan dalam pemilihan umum sela yang digelar 12 Mei 2025 lalu.
Langkah mengejutkan ini diumumkan Kantor Komunikasi Kepresidenan Filipina (PCO) pada Kamis (22/5).
Perintah mundur ini bukan sekadar reshuffle biasa, melainkan bagian dari strategi besar Marcos untuk mengevaluasi ulang kinerja menteri dan menyelaraskan ulang prioritas pemerintahannya.
“Langkah ini menandai transisi yang jelas dari fase awal pemerintahan menuju pendekatan yang lebih terfokus dan berbasis kinerja,” jelas PCO seperti dikutip dari AntaraNews.com.
BACA JUGA:Benarkah Peduli Lindungi Jual Data ke Situs Judi Online? Ini Faktanya
BACA JUGA:16 Nyawa Melayang, 3 Masih Hilang: Duka Banjir Bandang Pegunungan Arfak
Perintah ini muncul setelah hasil pemilu sela yang menunjukkan lemahnya dukungan publik terhadap kandidat yang diusung pemerintah.
Dari sejumlah kandidat yang didukung, hanya enam yang berhasil memenangkan kursi di senat—hasil yang jauh dari ekspektasi Marcos.
Meski begitu, PCO menegaskan bahwa layanan pemerintahan tetap berjalan seperti biasa selama masa transisi ini.
Pemerintah memastikan bahwa tidak akan ada gangguan terhadap layanan publik meskipun kabinet tengah dalam evaluasi besar-besaran.
BACA JUGA:Buruh Harian Terancam 9 Tahun Penjara, Bobol Warung Curi Beras Untuk Makan Keluarga
BACA JUGA:Strategi Conte Berbuah Manis, Napoli Kunci Scudetto Dramatis di Pekan Terakhir
Presiden Marcos, yang mulai menjabat pada 2022, kini masih memiliki tiga tahun masa kepemimpinan hingga 2028.
Waktu yang tersisa ini tampaknya akan digunakan untuk memperkuat tim kerja dan memperbaiki citra pemerintahannya di mata publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: