Di Tengah Krisis BBM, Gibran Dengarkan Aspirasi Mahasiswa Bengkulu

Wapres tampung keluhan mahasiswa Bengkulu soal BBM langka--YouTube/Wakil Presiden Republik Indonesia
RAKYATBENGKULU.COM – Di sela kunjungan kerjanya ke Kota Bengkulu, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah perwakilan organisasi mahasiswa dan kepemudaan.
Pertemuan berlangsung pada Selasa (27/5) malam di hotel tempat Wapres bermalam, usai ia meninjau dua SPBU terdampak kelangkaan BBM.
Pertemuan berlangsung hangat dan penuh diskusi.
Para mahasiswa menyampaikan berbagai aspirasi, terutama terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU.
BACA JUGA:Jangan Sampai Salah Paham! Ini Fakta di Balik 5 Mitos Menstruasi yang Masih Sering Dipercaya
BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Atur Rekayasa Lalu Lintas Saat Perbaikan Jalan Sukowati Dimulai
“Kelangkaan BBM ini sudah sangat mengganggu aktivitas warga. Kami harap segera ada solusi konkret,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa dari KAMMI Bengkulu dikutip dari AntaraNews.com.
Menanggapi itu, Wapres Gibran menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa dan masyarakat Bengkulu.
Ia menjelaskan bahwa kelangkaan BBM disebabkan oleh terhambatnya distribusi jalur laut akibat pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai.
“Saya minta maaf atas dampak yang dirasakan masyarakat Bengkulu. Pemerintah sudah ambil langkah cepat agar pasokan BBM kembali normal,” ujar Gibran dalam siaran resmi Sekretariat Wakil Presiden.
BACA JUGA:Bupati Azhari Tegaskan Dana Desa Bukan untuk Dikorupsi, Peringatan Keras bagi Pjs Kades
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Andalkan Tanda Tangan Elektronik untuk Pangkas Birokrasi
Ia menambahkan, selain pengerukan perairan, distribusi lewat jalur darat dari provinsi tetangga seperti Jambi dan Sumatera Selatan juga terus dioptimalkan.
Dalam kesempatan yang sama, para mahasiswa dari organisasi seperti KAMMI, IMM, dan GMNI juga menyuarakan isu lain seperti pencemaran lingkungan, tata kelola sumber daya alam, kepemilikan tanah, hingga persoalan pajak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: