Lapak Gratis 3 Bulan, Strategi Pemkot Bengkulu Tertibkan Pedagang dan Hidupkan PTM dan Pasar Minggu

Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi--Nova Dwi Amanda/rakyatbengkulu.com
RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu kembali menunjukkan komitmennya dalam menata kawasan pasar dan mendukung pelaku usaha kecil.
Melalui kebijakan terbarunya, Pemkot memberikan sewa lapak gratis selama tiga bulan kepada pedagang yang berjualan di dalam kawasan Pasar Tradisional Modern (PTM) dan Pasar Minggu.
Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut setelah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu menitipkan aset hasil perkara korupsi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) berupa pusat perbelanjaan Mega Mall dan PTM kepada Pemkot.
“Kita minta pedagang yang masih berjualan di luar seperti di trotoar, agar segera pindah dan berjualan di dalam pasar. Lapak di dalam sangat cukup dan akan kita gratiskan selama tiga bulan ke depan,” ujar Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, dikutip dari AntaraNews.com, Senin (9/6).
BACA JUGA:Dari Nasi Hingga Camilan, Ini 5 Cara Menikmati Quinoa Tanpa Bosan
BACA JUGA:Isu Arogansi Pjs Bupati Bengkulu Utara Tahun 2020 Tak Terbukti, Ini Klarifikasinya
Menurut Dedy, insentif pembebasan biaya sewa ini ditujukan khusus kepada pedagang kaki lima (PKL) sebagai bentuk dorongan agar mereka mau berjualan di tempat yang lebih tertata dan tidak lagi mengganggu ketertiban umum di luar pasar.
“Kita ingin menciptakan pasar yang bersih, rapi, dan nyaman. Makanya kita gratiskan lapak agar pedagang bisa masuk ke dalam tanpa terbebani biaya,” tegas Dedy.
Selain pembebasan biaya, Pemkot Bengkulu juga akan melakukan penataan zonasi agar jenis dagangan tertata sesuai kelompoknya.
Tak hanya itu, pengawasan terhadap distribusi BBM subsidi untuk kendaraan operasional pasar juga akan diperketat agar tidak disalahgunakan.
BACA JUGA:Dukung Sekolah Rakyat, BPS Bengkulu Selatan Siapkan Data Sosial Ekonomi Akurat
BACA JUGA:Jumlah Hewan Kurban di Mukomuko 2025 Meningkat, Capai 1.081 Ekor
Penataan ini, lanjut Dedy, bukan hanya demi estetika kota, tetapi juga untuk keberlangsungan pasar tradisional sebagai pusat kegiatan ekonomi rakyat.
“Pasar Minggu akan kita tata ulang. Intinya, kita ingin menjadikan pasar yang lebih tertib dan kondusif,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: