HONDA

Tanah Lunak Perkuat Guncangan, Pangandaran Dihantam Gempa 5,0 Magnitudo

Tanah Lunak Perkuat Guncangan, Pangandaran Dihantam Gempa 5,0 Magnitudo

Peta pusat gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat,--Instagram/tirtoid

RAKYATBENGKULU.COMGempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin malam (9/6). 

Getaran terasa cukup kuat di sejumlah wilayah, namun tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa. 

Analisis dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, kondisi geologis wilayah tersebut turut memperkuat efek guncangan.

Kepala Badan Geologi, M. Wafid, menjelaskan bahwa pusat gempa berada di laut, sekitar 48 kilometer tenggara Pangandaran, pada kedalaman 47 kilometer.

BACA JUGA:Pelantikan Rifa'i–Yevri Digelar 11 Juni di Kota Bengkulu, Ini Detailnya

BACA JUGA:Penahanan 12 Aktivis Pro-Gaza oleh Israel di Laut Internasional: Ini Fakta-Faktanya

Wilayah ini memiliki morfologi yang bervariasi, dari dataran, perbukitan, hingga pegunungan terjal. 

“Sebagian batuan telah mengalami pelapukan, endapan kuarter, dan batuan yang telah lapuk bersifat urai, lepas, lunak, dan belum kompak. Ini memperkuat efek guncangan dan meningkatkan kerawanan terhadap gempa bumi,” jelas Wafid, dikutip dari Antaranews.com.

Kondisi tanah di sekitar lokasi juga beragam, mulai dari tanah lunak, tanah sedang, hingga tanah keras, yang tersusun dari batuan sedimen tersier dan endapan kuarter. 

Faktor inilah yang menurut Badan Geologi membuat wilayah tersebut lebih rentan ketika diguncang gempa.

BACA JUGA:Geger! Seorang Ibu di Bengkulu Meninggal di Rumah, Ditemukan Anak dalam Kondisi Mengenaskan

BACA JUGA:Italia Tutup Era Spalletti dengan Kemenangan atas Moldova, Awal Harapan Baru di Kualifikasi Piala Dunia

Gempa yang terjadi pada pukul 23.55 WIB itu merupakan jenis gempa bumi antar-lempeng (interplate), yang berasosiasi dengan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di selatan Pulau Jawa. 

Gempa ini menunjukkan pola sesar naik (thrust fault) dengan komponen oblique mengiri berarah barat laut–tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: