Dandim Mukomuko Dorong Desa Jadi Pemasok Utama Program Makan Bergizi Gratis
Dandim 0428/Mukomuko, Letkol Inf Yokki Firmansyah--Bayu/Rakyatbengkulu.com
MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Dandim 0428/Mukomuko, Letkol Inf Yokki Firmansyah, mendorong seluruh desa di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, untuk berperan aktif sebagai pemasok kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini bertujuan memastikan bahan baku program MBG dipasok langsung oleh desa-desa setempat agar tidak bergantung pada pasokan dari luar daerah.
Letkol Inf Yokki Firmansyah menegaskan bahwa program MBG bukan hanya bertujuan menyediakan makanan sehat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi peluang besar bagi desa untuk memperkuat kemandirian ekonomi lokal.
"Kita tidak boleh bergantung dari luar daerah. Karena program makan bergizi ini harus memberi dampak ganda. Selain gizi anak-anak terpenuhi, desa pun juga ikut bergerak menjadi produsen,” jelasnya, Rabu 3 Desember 2025.
BACA JUGA:Program Vaksin HPV untuk ASN Perempuan Digagas Pusat, Mukomuko Sudah Siapkan Tenaga Kesehatan
BACA JUGA:Aplikasi Raya Makin Lengkap, Ragam Fitur Pembayaran dan Nasabah Transaksi Hadir dalam Satu Genggaman
Menurutnya, program MBG dapat menjadi momentum penting bagi desa di Mukomuko untuk membangun kemandirian pangan, sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru melalui produksi lokal.
Tidak hanya memberikan dukungan, Kodim 0428/Mukomuko juga siap memotori pengembangan sektor pangan desa dengan mendorong desa menyiapkan langkah konkret seperti membangun peternakan ayam petelur, ayam potong, budidaya sayuran hingga usaha-usaha kecil yang dapat menunjang kebutuhan MBG.
"Ini momentum besar bagi desa, jangan biarkan peluang ini lewat, karena Kita ingin Mukomuko berdiri di atas kakinya sendiri, dan desa adalah ujung tombaknya melalui program MBG ini," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa desa tidak boleh hanya menjadi penerima manfaat, melainkan harus menjadi bagian dari rantai ekonomi yang menopang keberlangsungan program MBG.
"Dengan langkah ini, kita berharap desa tidak lagi berada pada posisi sebagai penerima program, tetapi menjadi bagian dari rantai ekonomi yang menopang keberlangsungan MBG,” sambungnya.
BACA JUGA:Pencairan Dana Kelurahan Tahap II di Lebong Terancam Gagal, 11 Kelurahan Belum Ajukan Berkas
BACA JUGA:Hanya 48 Koperasi Siap Lahan, Pemkab Benteng Kebut Pembangunan Gerai Koperasi Merah Putih
Untuk itu, seluruh pemerintah desa diminta bergerak cepat menyiapkan pasokan utama seperti telur, sayuran, ayam, dan komoditas lain yang diperlukan agar bahan baku MBG dapat dipenuhi sepenuhnya oleh produksi lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


