Gedung Baru Siap Digunakan, Revitalisasi 60 Sekolah di Rejang Lebong Tembus 95 Persen
Gedung Baru Siap Digunakan, Revitalisasi 60 Sekolah di Rejang Lebong Tembus 95 Persen--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memastikan proyek besar peningkatan infrastruktur pendidikan senilai Rp38 miliar hampir tuntas.
Memasuki pertengahan Desember 2025, progres fisik pengerjaan 60 sekolah dilaporkan telah mencapai angka 95 persen.
Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ini menyasar perbaikan menyeluruh pada 17 PAUD, 38 SD, dan 5 SMP yang tersebar di wilayah Rejang Lebong.
Kepala Disdikbud Rejang Lebong, Zakaria Efendi, S.Pd, M.Pd, menyatakan optimisme bahwa seluruh kontraktor akan menyelesaikan sisa pekerjaan tepat waktu sebelum kalender berganti.
BACA JUGA:Dugaan Perselingkuhan PPPK Seluma, Istri Sah Melapor ke Inspektorat Minta Pelaku Dipecat
BACA JUGA:Menkes Budi Gunadi Pantau RSD Sungai Lemau, Janjikan Pasang Lift di Tahun 2026
"Mudah-mudahan tidak ada kendala sehingga saat tutup tahun, semua pekerjaan selesai 100 persen," ujarnya dikutip KORANRB.ID.
Fasilitas Lengkap, Ruang Kelas hingga Gedung Baru
Revitalisasi ini tidak hanya sekadar pengecatan ulang, melainkan perbaikan sarana vital sekolah secara total.
Lingkup pekerjaan mencakup pembangunan ruang kelas baru, perbaikan sanitasi (WC), rumah penjaga sekolah, hingga pembangunan gedung baru untuk menggantikan konstruksi lama yang dinilai sudah membahayakan siswa.
"Kegiatannya bermacam-macam tergantung yang diajukan, dengan ini kami berharap tidak ada lagi bangunan sekolah yang kurang layak dan kurang nyaman dalam mendukung proses KBM di Rejang Lebong,” kata Zakaria.
BACA JUGA:Percepat Pemulihan Bencana Sumatera, BRI Terus Salurkan Bantuan di Lebih dari 40 Lokasi
BACA JUGA:Lebih Dari Dua Dekade Melantai di Bursa Efek Indonesia, Harga Saham BBRI Telah Naik 48 Kali
Tantangan 2026: Ratusan Sekolah di Pelosok Masih Rusak
Meskipun 60 sekolah telah diperbaiki, Disdikbud Rejang Lebong tidak menutup mata terhadap kenyataan di lapangan.
Berdasarkan data inventarisasi terbaru, masih ada sekitar 35 persen dari total 340 unit sekolah di daerah ini yang masuk kategori rusak berat, terutama yang berlokasi di daerah pelosok.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


