Kasus DBD Melonjak Fogging Sulit Dilakukan

Senin 09-11-2020,10:31 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KOTA MANNA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bengkulu Selatan (BS) terus mengalami peningkatan. Bahkan hingga November ini tercatat sudah 152 kasus di seluruh 11 Kecamatan BS. Namun demikian Dinas Kesehatan BS mengaku fogging sulit dilakukan dengan kendala beberapa faktor. Adapun faktor penyebab sulitnya fogging dilakukan yakni kendala hujan dan banyak desa yang mengantre untuk meminta fogging ke Dinas Kesehatan (Dinkes). Bidang pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes BS yang khusus menangani DBD saat ini terus melakukan pencegahan DBD. Adapun fogging dilakukan diwaktu pagi, sebab apabila siang, fogging tidak maksimal lantaran faktor angin. Apalagi cuaca hujan, dipastikan fogging sulit dilakukan. Kepala Bidang P2P Dinkes BS Ns.Elfa Sari, S.Kep, M.Kes mengatakan, pihaknya selalu melakukan fogging bahkan tiga titik setiap harinya. Namun demikian, Elfa menjelaskan fogging hanya dapat dilakukan di waktu pagi hari. Apabila tidak maka sebut Elfa fogging tidak akan maksimal. Selain itu dengan banyaknya kasus DBD saat ini, Elfa mengakui Bidang P2P membuat daftar antre untuk memfogging daerah yang terkena DBD. "Dinkes tidak berhenti melakukan pencegahan DBD dengan cara fogging, namun beberapa faktor itu menyebabkan penghambat fogging," terang Elfa. Padahal disebutkan Elfa, Syarat mendapatkan fogging  tidaklah rumit, bahkan warga cukup memasukan berkas desa atau kelurahan yang terkenda DBD. Akan tetapi diakuinya kasus DBD di BS tidak hanya dialami satu tempat saja, melainkan hampir seluruh kecamatan di BS menalami kasus DBD. "Setiap desa atau kelurahan saat ini antre untuk fogging," jelas Elfa. Untuk diketahui kasus DBD selama tahun 2020 ini hampir dua kali lipat dari tahun 2018 yang hanya 82 kasus. Untuk itu Dinkes mengimbau masyarakat untuk menerapkan hidup sehat dengan rutin membersihkan lingkungan. Apalagi saat ini masih pandemi Covid-19.(tek)

Tags :
Kategori :

Terkait