Cerita DS Usai Membunuh Anak Kandung, Didatangi Bayangan Anak, Sempat Ganti Pakaian Mayat

Selasa 15-06-2021,09:46 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  Kasus tewasnya SD, balita perempuan berusia empat tahun warga Desa Tanjung Kemenyan Napal Putih Bengkulu Utara, Rabu (9/6) lalu menghebohkan Provinsi Bengkulu.

Balita mungil itu tewas di tangan sang ibu kandung.

Bagaimana cerita sang ibu kandung setelah hampir satu minggu mendekam di sel tahanan Mapolres Bengkulu Utara. Simak laporannya.

BACA JUGA:  Diduga Kesal Dicerai Suami, Ibu Kandung Aniaya Balita Hingga Tewas TRI SHANDY RAMADANI - Arga Makmur

DS, ibu berusia 22 tahun yang merupakan warga asli Kabupaten Lebong yang baru sekitar lima bulan tinggal di Desa Tanjung Kemenyan Napal Putih.

Kemarin langkahnya nampak lesu saat digiring polisi menuju ruang pemeriksaan.

Dengan menggunakan baju gamis pink dengan corak merah dan mengenakan jilbab, DS hanya tertunduk lesu.

Kini ia juga mengenakan kemeja tahanan Polres Bengkulu Utara dengan nomor 04 yang menunjukan jika statusnya kini tersangka dan ditahan.

Kepada Rakyat Bengkulu ia mengaku sangat menyesali amarahnya hingga menganiaya anak tunggalnya hingga tewas.

Versinya kejadian itu berlangsung begitu saja karena amarah yang sudah memuncak. Alasannya sepele, sang anak disebut nakal dan tak mau berhenti menangis.

“Saya menyesal, saya hanya marah dan terjadi begitu saja,” ujarnya pelan sambil tertunduk.

Meskipun wajah ketakutan jelas tergambar saat dicecar pertanyaan, namun ia tak sedikitpun menangis saat menceritakan kejadian penganiayaan tersebut.

Bahkan ia menceritakan jika ia sempat mengganti pakaian sang anak setelah sang anak tak bernyawa usai dianiaya.

BACA JUGA: Balita Tewas di Tangan Ibu Kandung Diduga Sering Dianiaya

Pelaku mengganti pakaian yang penuh darah tersebut dengan pakaian yang baru.

Setelah itu pelaku mencuci pakaian tersebut sembari menunggu suami sirinya yang juga ayah tiri korban pulang kerja.

“Saya takut di rumah, tapi saya tidak lari. Saya ada terus di rumah mengurus anak saya setelah saya tahu anak saya meninggal,” katanya.

SD merupakan anak dari suami pertamanya. Pernikahan pertamanya terjadi di Kabupaten Lebong dan hanya berlangsung sekitar empat bulan.

Ia mengaku bercerai dengan suami pertamanya lantaran sang suami pertama ringan tangan. Baca Selanjutnya >>>
Tags :
Kategori :

Terkait