Mulai Ada Gejala Corona Varian Baru di Mukomuko, Tembus 170 Kasus

Selasa 13-07-2021,14:01 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

MUKOMUKO – Sejumlah warga Mukomuko yang dinyatakan positif terpapar Covid-19, sebagian menunjukkan gejala terpapar varian baru. Dugaan itu dikemuka Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko, dr. Yati Ernawati, Sp.P.

Gejala itu, pasien mengeluhkan sakit kepala. Padahal dikejadian-kejadian sebelumnya, sebagian besar pasien Covid-19 tak menunjukkan gejala demikian. BACA JUGA:  Masih Ada Siswa ke Sekolah, Berkeliaran di Masa PPKM Terjaring Polisi

“Pasien Covid-19 yang kami tangani belakang ini, gejalanya mengindikasikan terpapar Covid-19 varian baru. Kebanyakan mengeluh sakit kepala. Kalau dulu-dulu, jarang ada keluhan demikian,” sampai dr. Yati dalam rapat bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Mukomuko, kemarin (12/7).

Dugaan yang dikemuka Yati turut dibenarkan Fungsional Epidemiologi Dinas Kesehatan Mukomuko, Asmaniar, SKM. Apalagi saat ini, penularan yang begitu masif dan cepat, patut dicurigai Covid-19 yang menyerang sejumlah warga Mukomuko saat ini, diduga varian baru yakni Covid Delta yang pertama kali ditemukan di India.

“Ini bukan menakuti. Tapi hal ini perlu kita waspadai. Memang untuk membuktikan varian apa yang menyerang saat ini, perlu penelitian dan pemeriksaan lebih lanjut. Sayangnya, biaya pemeriksaannya sangat tinggi,” sebut Asmaniar.

Ia pun mengungkapkan jumlah spesimen atau sampel Swab PCR dari Mukomuko yang dinyatakan positif saat ini sangat tinggi. Kenaikkannya mencapai 40 persen lebih. Terbaru, dari hasil pemeriksaan di Laboratorium Padang. Dari 300 spesimen, 100 lebih dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. “Dulu, specimen dari kita pernah mencapai 16 persen dinyatakan positif. Itu kita sudah heboh. Nah sekarang malah lebih tinggi lagi,” ucapnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo, SKM mengatakan, pada 12 Juli 2021 kasus baru positif Covid-19 Mukomuko mencapai 170 kasus. Ini hasil dari pemeriksaan 364 spesimen.

Terbanyak di Kecamatan Air Rami, 27 kasus. Disusul Kecamatan Malin Deman 26 kasus, Sungai Rumbai 21 kasus, Ipuh 18 kasus, Air Dikit 17 kasus, Kota Mukomuko 17 kasus, Air Manjuto 2 kasus, Penarik 13 kasus, Teras Terunjam 5 kasus, XIV Koto 9 kasus, Pondok Suguh 8 kasus, V Koto 1 kasus, dan Selagan Raya 6 kasus. Baca Selanjutnya >>>
Tags :
Kategori :

Terkait