TUBEI - Berharap nasibnya diperhatikan, seratusan penambang tradisional di Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara menggelar aksi damai ke Kantor Bupati Lebong, Selasa (7/9).
Kedatangannya bermaksud meminta difasilitasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong terkait polemik perebutan lahan dengan PT. Tansri Majid Energy (TME), perusahaan tambang emas yang mengklaim berhak atas lahan tambang tradisional itu. BACA JUGA: Polemik Tambang Emas, Kopli Surati Kementerian Minta Evaluasi Izin PT TME Dalam orasinya, Koordintor Aksi, Devi Gunawan meminta Pemkab Lebong menjadi jembatan agar terjalin kerja sama antara penambang tradisional dengan PT. TME. Selaku pihak yang mengklaim memiliki izin atas ekspolarasi kawasan tambang tradisional di lokasi cagar budaya itu, PT. TME selalu menjadi penghalang aktivitas penambangan tradisional yang dilakukan masyarakat Lebong. ''Kami penambang tradisional ini juga ingin hidup karena hanya dengan menambang emas inilah kami menggantungkan hidup. Makanya kami minta Pak Bupati menjadi penengah,'' kata Devi disambut teriakan dukungan peserta aksi. BACA JUGA: 12 Penambang Emas di Cagar Budaya Diamankan Polres Lebong Lebih lanjut Devi mengatakan, sepanjang tidak terjalin koordinasi yang baik melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT. TME, aktivitas penambangan yang dilakukan masyarakat akan selalu dianggap sebagai benalu. Sementara sebelum lokasi tambang emas itu ditetapkan sebagai wilayah eksplorasi PT. TME, diyakini para leluhur masyarakat Lebong sudah lebih dulu menggarap lahan itu untuk menambang emas. BACA JUGA: Giliran PNS Rejang Lebong Terpedaya Arisan Online, Rp 67 Juta Melayang ''Jadi kalau yang ditonjolkan selalu masalah izin, pastinya permasalahan tambang emas tradisional ini tidak akan selesai. Apalagi pihak PT. TME selama ini selalu menutup diri, bahkan melaporkan aktivitas penambangan yang kami lakukan ke penegak hukum,'' terang Devi.Polemik Tambang Emas di Lebong, Penambang Tradisional Minta Bupati Fasilitasi PKS
Rabu 08-09-2021,14:30 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :