rakyatbengkulu.com - Banu Dwi Putra adalah contoh positif bagi generasi muda Bengkulu yang menyukai arena balap. Dari ajang balapan ini, putra dari pasangan Bambang Kuswadi dan Nuril Huda ini, sudah menggondol segudang prestasi.
Teranyar, dia sukses naik podium di ajang Kejurnas Motoprix regional Sumatera dan Piala Presiden di Sirkuit Skyland Musi Banyuasin Sumatera Selatan. BACA JUGA: Pembalap Bengkulu Berjaya di Kejurnas MotoPrix Piala Presiden Bagian di tim BN Brother Fero Mobil Pirelli ini, menyabet Juara 1 kelas bergengsi bebek 2 tak 116 s/d 120 cc Open. Kepada rakyatbengkulu.com, Selasa (21/9) Banu menyampaikan rasa gembiranya setelah berhasil bisa menjadi yang tercepat di arena balap sekelas Kejurnas. "Tentunya senang, capaian prestasi di Sumsel lalu bisa membawa nama daerah," ujar Banu. Di ajang tersebut, menurutnya pembalap Bengkulu terbukti tak kalah kelas dengan pembalap-pembalap lain dari provinsi tetangga. Buktinya, tak hanya Banu beberapa pembalap asal Bumi Rafflesia juga sukses membawa pulang piala usai kejuaran. "Kalau talenta dan bakat balap, kita tak tertinggal," kata Banu. Sebagaimana diketahui, dalam ajang tersebut pembalap Bengkulu lainnya yang sukses berprestasi adalah M Syahyuri. Pembalap dari tim TB Jihan Debs Jer Buily Sarolangung Azim Motor BBS Koizumi ABRT 20 DR. H. Rohidin Mersyah itu malah naik podium pada 4 kelas berbeda. Yakni, Juara 3 kelas Bebek 2 Tak 116 cc Open, Juara 5 kelas Bebek 2 tak 116 s/d 120 cc Open. Juara 1 kelas Matic 130 cc TuneUp Open dan Juara 2 kelas Sport 2 tak 155c SuperPro. BACA JUGA: Maling Motor untuk Pesta Miras, Empat Pemuda Putus Sekolah Diciduk Polisi Pembalap lainnya, Richo Ardiansyah dari team OMRT LDASA RT, naik podium 4 pada kelas Matic 130 cc TuneUp Open satu pembalap Bengkulu lainnya, ikut bertengger di podium pada posisi Juara 4. Lantas, kenapa pula sampai menyenangi dan tertarik dengan dunia balap? Menjawab hal ini, Banu menuturkan awal mula dirinya terjun ke dunia balap. Dituturkan, ketertarikan pada ajang balapan lantaran sang kakak. "Saya mulai menekui dunia balap sejak SMP. Saat itu, saya sering melihat kakak saya balapan," ujar Banu. Saat itu, dirinya merasa tertarik sekaligus tertantang untuk lebih menyenangi arena balapan. Dari sini pula, pria kelahiran 21 Oktober 1994 itu lebih serius menekuni dunia balap. Baca Selanjutnya>>>Dari Dekat Banu Dwi Putra, Bengkulu Butuh Sirkuit Balap
Selasa 21-09-2021,16:09 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :