Petani Kopi di Rejang Lebong Hasilkan 10,4 Ribu Ton Kopi

Kamis 23-12-2021,09:39 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  CURUP, rakyatbengkulu.com- Para petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong (RL) saat ini tercatat menghasilkan komoditas kopi hingga mencapai 10,4 ribu ton kopi pertahun. Di mana dari jumlah tersebut terbanyak yang dihasilkan yaitu 10,272 ribu ton kopi jenis kopi robusta dan 114 ton sisanya berupa jenis kopi arabika.

BACA JUGA:  Tunjangan Naik, Barli Halim: Bukan Keinginan Dewan Dijelaskan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong Ir. H. Zulkarnain, MT kepada RB, di Kabupaten Rejang Lebong memang lebih banyak produksi kopi jenis Robusta oleh petani kopi.

Dengan sebaran produksi berada di beberapa wilayah, yaitu Kecamatan Sindang Dataran dan Kecamatan Bermani Ulu Raya (BUR) menjadi yang tertinggi penghasil kopi jenis robusta. Kemudian juga ada Kecamatan Kota Padang serta beberapa wilayah kecamatan lainnya.

Sedangkan untuk sebaran produksi kopi jenis arabika, sambung Zulkarnain, yaitu Kecamatan Curup Selatan, Selupu Rejang dan Kecamatan Bermani Ulu. Serta Kecamatan Sindang Kelingi dan Kecamatan Sindang Dataran. ‘’Untuk produksi kopi jenis robusta terbanyak produksi di tiga wilayah kecamatan, yaitu Sindang Dataran, BUR dan Kecamatan Kota Padang. Sedangkan produksi kopi jenis arabika terbanyak berada di wilayah Kecamatan Curup Selatan,’’ sambung Zulkarnain.

BACA JUGA:  Cabai Instan Beredar di Pasaran, Ini Ciri-cirinya Ditambahkan Zulkarnain, untuk luasan kebun kopi robusta sendiri mencapai 23.103 hektare. Dengan rincian Tanaman Belum Menghasilkan (TMB) mencapai 2.128,44 hektare dan Tanaman Menghasilkan (TM) luasannya mencapai 19.625,21 hektare. Lalu untu  ada juga luasan lahan Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM) atau Tanaman Rusak (TR) yang jumlah luasannya mencapai 1.350,36 hektare.

‘’Sedangkan untuk luas perkebunan kopi jenis arabika sudah mencapai 529 hektare. Dengan rincian lahan TMB mencapai 295 hektare dan lahan TM mencapai 233 hektare. Sedangkan untuk lahan yang TTM atau TR sejauh ini belum ada. Ini karena kemungkinan jenis arabika memang lebih sedikit jumlahnya,’’ demikian Zulkarnain. (dtk)

Simak Video Berita

Tags :
Kategori :

Terkait