BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Angka stunting di Provinsi Bengkulu masih mencapai 22,1 persen.
Tertinggi, di Kabupaten Rejang Lebong dengan angka sebesar 26,0 persen. Kemudian, Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar 25,5 persen, Seluma 24,7 persen. Lebong sebesar 23,3 persen, Kabupaten Kepahiang mencapai 22,9 persen, Kota Bengkulu dan Mukomuko masing - masing sebesar 22,2 persen. BACA JUGA: Tekan Stunting di Bengkulu Harus dari Hulu Lalu, Kabupaten Bengkulu Selatan 20,8 persen, Bengkulu Utara 20,7 persen dan terendah Kabupaten Kaur 11,3 persen. Data di atas, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021. Dari Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilakukan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, dengan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu Tahun 2022, Rabu (6/4). Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, M.M menyampaikan Rakerda mengimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Optimis Tekan Stunting Pihaknya optimis dapat menekan prevalensi stunting, hingga angka 12,55 persen. "Kita optimis dapat menekan prevalensi stunting di daerah itu hingga angka 12,55 persen. Tentu ini mendapat dukungan dari gubernur Bengkulu, " sampai Rusman. BACA JUGA: Pertalite Kosong, Pertamina Rekom Isi Pertamax Untuk penanganan dilakukan secara konvergensi atau pendekatan penyampaian intervensi, secara terkoordinir. Terintegrasi, bersama - sama lintas sektor dalam pencegahan stunting pada sasaran prioritas. Sasaran prioritas dalam pencegahan stunting, keluarga berpotensi berisiko stunting. Mulai dari remaja calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, keluarga baduta dan balita dengan pendekatan peran spesifik maupun sensitif. "Kita terus berupaya untuk mensukseskan program dapur sehat atasi stunting Dashat yang saat ini masih menyasar pada keluarga di kampung keluarga berkualitas (KB, red) dengan melibatkan mahasiswa dari mitra perguruan tinggi, " imbuh Rusman. Dalam kesempatan ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah berkomitmen menekan angka stunting. Apalagi, tahun ini angka stunting provinsi masih di atas 20 persen. Bentuk Tim Pemprov lanjutnya, telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting mulai dari tingkat provinsi hingga desa kelurahan. Apa yang dilakukan, merupakan tindak lanjut dari Perpres 72/2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. "Beberapa lokus kabupaten juga kita prioritaskan. Di samping upaya untuk antisipasi terjadi stunting itu dilakukan. Yang sejak dari calon pengantin, " kata Rohidin dalam sambutannya secara virtual. Rakerda mengangkat tema "Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Melalui Optimalisasi Sumber Daya dan Konvergensi Lintas Sektor". Baca Selanjutnya>>>Stunting di Provinsi Bengkulu Tembus 22,1 Persen, Tertinggi RL 26 persen
Rabu 06-04-2022,19:45 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :