BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Tanaman Kantong Semar dan Lutung Kelabu (Trachypithecus cristatus) di Taman Wisata Alam (TWA) dan Cagar Alam (CA) Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), diambang kepunahan.
BACA JUGA:Gadis Serai, Bak Bidadari! Disebut - Sebut Tak Bisa Dipisahkan dari Danau Dendam Tak Sudah
Padahal, Kantong Semar adalah jenis flora dan Lutung Kelabu adalah jenis fauna endemik di Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah. Namun sekarang tanaman dan hewan ini diambang kepunahan.
BACA JUGA:Danau Dendam Tak Sudah dan Kisah Gadis Serai, Pengorbanan Demi Cinta
Untuk diketahui, kantong semar juga merupakan tumbuhan karnivora yang membentuk genus Nepenthes dan termasuk dalam famili monotipik Nepenthaceae.
BACA JUGA:Elegan dan Lembut, Sentuhan Warna Pink Pada Interior Rumah, Tapi Jangan Terlalu Banyak
Sementara lutung kelabu (Trachypithecus cristatus) adalah salah satu satwa liar yang dilindungi, sesuai dengan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 733/kpts-II/1999.
Diakui Kepala Seksi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Zaid Jauhari, bahwa salah satu penyebabnya karena tercemarnya iklim perairan di sekitar DDTS, yang masuk wilayah Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu tersebut.
BACA JUGA:Mitos Putus Cinta di Candi Prambanan, Awas yang Belum Menikah Jangan Bawa Pacar!
Pencemaran ini tidak lepas dari tindakan warga yang banyak membuang limbah rumah tangga ke habitat danau terbesar di Kota Bengkulu yang wilayahnya mencakup hingga Bengkulu Tengah tersebut.
BACA JUGA:Keren! Dua Siswi MAN 2 Kota Bengkulu Sabet Lima Medali, Ajang Olimpiade Nusantara Islamic 2023
Kantong Semar juga Diambang Kepunahan di Danau Dendam Tak Sudah, Apa Penyebabnya? Simak di Sini.--dok/rb
“Tanaman Kantung Semar semakin sedikit karena lingkungan yang tercemar,” katanya.