Ada berbagai jenis reksadana dengan tingkat risikonya masing-masing. Banyak pakar perencanaan keuangan yang merekomendasikan investasi reksadana saham karena cocok untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang.
BACA JUGA:Miom Tidak Mengancam Jiwa, Tapi Berpeluang Pengangkatan Rahim, Perut Sering Kram dan Sembelit
Berinvestasi di reksadana saham ibarat membeli saham secara langsung. Bedanya, pada reksadana saham, pemilihan saham dilakukan oleh manajer investasi.
Risiko reksadana saham pastinya lebih rendah dibandingkan jika kamu berinvestasi atau bermain saham secara langsung.
Keempat asuransi. Asuransi juga bisa jadi pilihan investasi jangka panjang. Manfaat asuransi adalah meminimalisir kerugian finansial jika risiko muncul di kemudian hari.
Mari ambil contoh kasus ketika teman atau anggota keluarga kamu sakit atau butuh perawatan khusus dengan biaya besar asuransi kesehatan adalah solusi membantu menekan biaya pengobatan.
BACA JUGA:5 Tips Menghilangkan Noda Bekas Jerawat, Ini Dia Caranya
Sama halnya jika kamu memiliki asuransi pendidikan. Asuransi ini tidak hanya berperan sebagai tabungan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Namun, asuransi pendidikan seringkali juga menanggung risiko lain, seperti jika pesertanya meninggal dunia atau meninggal dunia.
BACA JUGA:Wow! Jantung Pisang dan Sayur Katu: Rahasia Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Menyusui
Kelima, investasi real estat. Berinvestasi pada tanah, rumah atau bangunan bisa jadi pilihan investasi jangka panjang.
Alasan properti ini layak dipertimbangkan karena perumahan merupakan kebutuhan pokok yang terus berkembang.
BACA JUGA:Anti Rayap ! Ini 10 Jenis Kayu yang Awet dan Penggunaannya hingga Lintas Generasi
Di satu sisi, pasokan real estate semakin terbatas. Jangan heran jika harga real estate terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Keuntungan lain potensi pendapatan sewa jika kamu memiliki banyak bangunan, rumah sewa atau motel. Ini bisa jadi sumber penghasilan tambahan yang signifikan.