Sir. Raffles kemudian mengetahui kalau Tengku Abdul Rahman menjadi sultan hanya karena kakaknya, Tengku Husein tidak ada semasa ayahnya meninggal dunia.
Karena menurut adat Melayu, sebagai calon sultan perlu berada di sisi sultan kalau ingin dilantik menjadi sultan.
Sir Rafles sadar kalau dia bisa memanipulasi keadaan, kemudian menyokong Tengku Hussein untuk menjadi Sultan, dan Tengku Hussein memperbolehkan Inggris membuka pelabuhan di Singapura.
Sebagai balasannya Inggris akan membayar uang tahunan kepada Tengku Hussein.
BACA JUGA:Dorong Investor Investasi di Bengkulu, Gubernur Rohidin Paparkan Potensi Unggulan Bumi Rafflesia
Perjanjian Traktat London yang ditandatangani tahun 1824 tambah memperkuat cengkraman Raffles atas pulau kecil ini, Sir Raffles kemudian meninggalkan posnya di Bengkulu dan mendirikan Singapura modern.
Kemudian menjadikannya sebagai pelabuhan dagang dan sebuah kota jasa yang besar.
Sir. Raffles pun tidak mungkin menghilangkan kenangan disaat di Bengkulu, bersama Thomas Arnoldi menjalajah alam Bengkulu serta mendokumentasikan keanekaragaman hayati Bengkulu.
Mereka menemukan bunga raksasa yang kemudian kita kenal dengan nama Rafflesia Arnoldi. Kekuasaan Inggris di Provinsi Bengkulu dimulai dari tahun 1685 kemudian berakhir secara keseluruhan di tahun 1825.
Penyebab berakhirnya kekuasaan Inggris di Bengkulu ini disebabkan perjanjian antara Kerajaan Inggris dengan Kerajaan Belanda.
Pada perjanjian ini berisikan tentang pertukaran kekuasaan Inggris di Bengkulu dengan kekuasaan Belanda di Malaka dan Singapura.
Ketika itu Singapura merupakan bagian dari Kerajaan Melaka, perjanjian tersebut mengatur pertukaran antara Bengkulu yang dikuasai Inggris dengan Singapura yang dikuasai Belanda.
Kemudian pemerintah Singapura menamakan salah satu jalanannya dengan Bencoolen Street, dan begitu juga Desa-desa di Bengkulu dan Sumatera Selatan ada yang bernama atau disebut dengan Singapura.
BACA JUGA:Perlindungan Finansial, Ini 5 Rekomendasi Asuransi Mobil Terbaik 2023
Pemberian nama jalan ini sengaja diberikan Raffles untuk mengenang kehadirannya di Bengkulu.