BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Saat anak berbuat kesalahan, sebagai orang tua kita berkewajiban menegur dan meluruskannya.
Akan tetapi terkadang rasa lelah, bosan dan emosi yang tidak terkendali sering membuat kita lupa untuk mendidik anak dengan kelembutan.
Sering juga kita tidak mampu mengendalikan amarah sehingga kelepasan membentak atau bahkan memukul anak. Hal ini tentu sangat menakutkan bagi sang anak hingga mungkin anak akan mengalami trauma secara psikologis.
Membentak terlalu sering, memarahi hingga melakukan kekerasan fisik kepada anak berpotensi membuat anak mengalami gangguan prilaku dan depresi di masa depan.
BACA JUGA:Pengasuhan Anak Mempengaruhi Kesehatan, Ini Kata dr. Zaidul Akbar
Anak bisa tumbuh menjadi manusia pribadi yang agresif atau malah sebaliknya, terlalu menutup diri.
Hal ini merupakan dampak dari trauma mental pada anak dari seringnya dimarahi pada waktu kecil. Lalu bagimana ketika kita ternyata sudah terlanjur lepas kontrol sehingga sering membentak atau bahkan memukul anak.
Berikut beberapa cara yang bisa kita usahakan untuk memperbaiki mental anak yang sering dimarahi:
1. Jangan Ragu Meminta Maaf
Karena dengan tidak malu meminta maaf pada anak dan mengakui kesalahan, anak lebih bisa menerima dan memahami bahwa setiap manusia bisa melakukan kesalahan.
Hal ini juga bisa membantu sang anak untuk menyembuhkan luka di hatinya.
BACA JUGA:Jangan Dibandingkan! Ini Dia Dampak Kebiasaan Pilih Kasih pada Anak
2. Biarkan Anak Mengekspresikan Perasaannya
Jangan memarahi atau memaksa anak menyuruhnya diam ketika dia ingin menangis, jangan juga melarang anak untuk berhenti tertawa ketika anak merasa bahagia.
Hal ini akan membuat emosi anak lebih tertata dan lebih stabil dan terbantu untuk memperbaiki mentalnya