Intermittent Fasting, Benarkah Menjadi Solusi Diet yang Tidak Menyiksa?

Rabu 13-12-2023,17:50 WIB
Reporter : Hellen Yuliana
Editor : Heri Aprizal

Namun, agar terhindar dari dehidrasi kekurangan cairan baiknya tetap minum, hanya boleh yang 0 kalori seperti air putih. 

Selama menjalankan intermittent fasting ketika jendela waktu makan tiba tidak juga dianjurkan dalam mengkonsumsi makanan dengan kalori yang besar.

Bisa diawali dengan buah dan sayur-sayuran tetap menjaga pola makan. Hindari makanan  dengan kadar asupan gluten, gula pasir dan karbohidrat sebesar hingga 65%.

Usahakan untuk menjauhi makanan yang bertepung, gula pasir dan tidak harus mengganti nasi putih dengan karbohidrat yang lain kalau belum bisa.


Intermittent fasting (IF) adalah mengatur pola makan dengan cara berpuasa, yaitu menggunakan jendela waktu dalam mengonsumsi makanan.--Freepik.com/freepik

BACA JUGA:Beragam Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Baik untuk Diet

Cukup dengan menguranginya saja nasi putih tersebut lebih baik lagi mengganti dengan nasi porang atau nasi merah yang kalori yang dihasilkan lebih rendah. 

Manfaat intermittent fasting bagi kesehatan selain membantu menjaga pola makan dan menurunkan berat badan, intermittent fasting atau diet puasa memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.

Seperti menurunkan kadar gula darah, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, menurunkan kolesterol, dan mengurangi rasa lapar yang terlalu sering.

Selain itu juga hal ini bisa meningkatkan metabolisme sampai 14%, dan mengurangi ketergantungan pada makanan tinggi gula.

BACA JUGA:Tidak Hanya Sebagai Makanan Diet Sehat dan Turunkan Berat Badan, Ini 5 Manfaat Lain Buah Kolang Kaling

Banyak sekali manfaat intermittent fasting bagi tubuh sehingga mengurangi rasa cemas dan stress juga berdampak kepada psikologi orang yang melakukannya.

Berbagai cara bisa diambil dalam menjalankan intermittent fasting dengan variasi waktu 12 jam puasa 12 jam jendela makan (12/12), ini bisa dilakukan untuk permulaan menjalaninya. 

Jangan langsung ekstrem karena perut juga harus menyesuaikan apa yang kita lakukan dalam asupan makanan.

Mulailah dengan 12/12 kemudian baru dilanjutkan dengan metode peningkatan jam puasa 14 jam dengan jendela makan 10 jam dan puasa 20 jam dengan jendela makan 4 jam.

BACA JUGA:Ikut Program Diet, Ganti Cemilan dengan Yogurt, Biskuit Gandum dan Kacang Sangrai

Kategori :