Pulau ini juga punya fasilitas penunjang lainnya, seperti pelabuhan kecil, sekolahan, hingga pusat komunitas. Pulau Grimsey menyimpan sejarah yang cukup menarik. Dimana Pulau Grimsey, ditemukan oleh seorang petani bernama Grimur, yang datang dari Norwegia.
Menurut cerita rakyat, pada masa lalu pulau ini dihuni oleh raksasa dan troll. Konon katanya, dia berhasil mengalahkan raksasa tersebut serta mempersunting putri dari salah satu raksasa.
BACA JUGA:WOW! Ini Dia 7 Smart TV Termahal di Dunia, Tampilan Mewah Harga Fantastis Bikin Melongo
Selain punya legenda yang menarik, pulau ini juga menyimpan daya tarik tersendiri bagi turis. Dimana Pulau tersebut dikenal dengan kehidupan spesies burungnya.
Pulau tersebut ternyata menjadi tempat ideal bagi burung auk dan puffin Atlantik. Sebab makanan yang melimpah, seperti ikan di sekitar pulau.
BACA JUGA:Rambut Kusam dan Rusak? Begini Cara Merawat Rambut Agar Sehat dan Kuat
Pulau Grimsey tidak memiliki predator yang mengancam proses pengembangbiakkan burung-burung tersebut. Dimana tikus, cerpelai dan sebagainya tidak ditemukan di pulau ini. Sehingga burung-burung bisa bertelur dengan aman.
Waktu yang terbaik untuk menyaksikan burung-burung tersebut adalah pada bulan Mei dan September. Di luar dari musim panas, burung-burung tersebut biasanya akan bermigrasi ke tempat yang hangat.
BACA JUGA:Panduan Praktis Memilih Telur Berkualitas dan Segar, Ini Dia 7 Tips Mudah!
Pulau Grimsey juga dianugerahi bentang alam yang indah, dengan adanya bukit-bukit hijau dan juga pantainya.
Salah satu bangunan bersejarah di pulau tersebut adalah sebuah gereja tua, dimana gereja tersebut dibangun oleh uskup Katolik Islandia yang bernama Jon Ogmundsson, pada abad ke-11.
BACA JUGA:Shopee Paylater, Solusi Pembiayaan Menarik untuk Ibu Rumah Tangga yang Ingin Membeli Perabotan Rumah
Gereja ini telah beberapa kali direnovasi, terakhir pada tahun 1932 serta menampilkan tiruan lukisan Leonardo Da Vinci yang berusia seabad.
Pulau Grimsey juga memiliki monumen Lingkaran Arktik, yang terkenal. Dimana monumen bola batu tersebut beratnya sekitar 8 ton dan menggambarkan bagaimana pulau ini tidak pernah pernah mengalami malam hari.(**)