Awalnya, meriam Honisoit berada di kompleks pertahanan Jepang. Posisi lebih kurang 20 meter dari tepi Samudera Indonesia. Kemudian dipindahkan sejauh 35 meter dari tempat awalnya.
Mengingat, tebing-tebing di pinggiran laut pantai Pasar Bawah sudah mengalami abrasi. Saat ini, tempat kedudukan meriam yang asli sudah jatuh ke laut.
Benda cagar budaya yang ada di situs ini meliputi sebuah meriam dan 2 buah bunker, serta parit-parit buatan yang menghubungkan antar bunker.
BACA JUGA:Simak Rincian Dana Desa 2024 Tanjung Jabung Barat, Jambi: 22 Desa 1 Miliar
BACA JUGA:Simak Rincian Dana Desa 2024 Sarolangun, Jambi: 25 Desa 1 Miliar
Namun, terhitung 10 Januari 2008, penempatan meriam Honisuit pindah ke Bundaran Jalan Raya Padang Panjang, Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Tepatnya di bundaran dekat kantor Bupati Bengkulu Selatan.
Pemindahan lokasi Meriam Honisuit ini memang sudah berdasarkan kesepakatan Dinas Purbakala Provinsi Jambi dan Pemda Bengkulu Selatan. Saat ini pun, masyarakat dari semua lapisan bila melintas di Bundaran Kantor Bupati Bengkulu Selatan bisa melihat langsung meriam Honisuit.
Meriam Honisuit disebut juga sebagai meriam terbesar di Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Bahkan, meriam ini disebut-sebut juga sebagai meriam terbesar atau terpanjang di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Simak Rincian Dana Desa 2024 Muaro Jambi, Jambi: 30 Desa 1 Miliar
BACA JUGA:Simak Rincian Dana Desa 2024 Merangin, Jambi: 26 Desa 1 Miliar
2. Meriam di Makam Puyang Syekh Raja Mulya
Pemerintah Kecamatan Manna dan anggota dari Polres Bengkulu Selatan saat berkunjung ke lokasi meriam di Lubuk Sirih Ulu.--DOK/RB
BACA JUGA:Simak Rincian Dana Desa 2024 Kerinci, Jambi: Hanya 5 Desa 1 Miliar
BACA JUGA:Simak Rincian Dana Desa 2024 Batanghari, Jambi: 22 Desa 1 Miliar
Ini adalah meriam di makam Puyang Syekh Raja Mulya, puyang ketunggalan di Desa Lubuk Sirih Ulu Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.
Ukuran meriam mini. Besar, laras meriam tidak melebihi betis orang dewasa. Begitupun panjang laras kisaran lebih kurang 0,5 meter.