Tarian ini melibatkan sekelompok orang membentuk lingkaran dengan berhadap-hadapan searah jarum jam.
Dalam tarian ini, diyakini oleh masyarakat bahwa terdapat nilai-nilai mistis, yang diwujudkan dengan pemotongan kerbau atau sapi sebagai syarat pelaksanaannya.
Sebelum memulai tarian, ritual-ritual seperti temu'un gung klintan dan jampi limau dilakukan untuk memohon keselamatan bagi para penari.
Penari laki-laki mengenakan baju jas belango warna hitam, celana panjang hitam, cek’ulew (penutup kepala), selempang kanan ke kiri, songket, dan keris.
Tari Kejei, yang diyakini telah ada sebelum masa kekuasaan biku Majapahit, memiliki keunikan dengan diiringi musik dari alat-alat bambu seperti kulintang, seruling, dan gong.--Instagram/ gangsar.idn
BACA JUGA:5 Keunggulan Honda Brio RS 2024 dan Fitur Terbarunya yang Mengesankan
Sementara itu, penari perempuan mengenakan baju kurung beludru warna merah bertabur logam kuning emas, selendang dengan motif pucuk rebung, songket, serta aksesoris seperti suntiang goyang, gelang, dan burung-burung.
Para penari memasuki arena khusus dan berhadapan di sekitar meja yang berisi sesajen seperti bakul sirih, minyak, lampu damar, talam, dan ayam jantan.
Keseluruhan rangkaian ini menambah dimensi mistis dalam ritual tari kejei, menciptakan suasana sakral yang mendalam.
Tari Kejei melibatkan enam gerakan yang memiliki makna simbolik:
BACA JUGA:Kucing Ragamuffin, Hasil Persilangan Kucing Ragdoll, Bulunya Cantik Seperti Sang Induk
1. Gerak sembah menari sebagai simbol penghormatan kepada roh leluhur, tamu undangan, dan penonton.
2. Gerak bederap salah pinggang yang melambangkan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
3. Gerak petik jari yang merupakan lambang penerimaan terhadap keluarga atau teman baru.
4. Gerak mateak dayung yang menyimbolkan penyerahan hidup pada Tuhan.
BACA JUGA:Poco X6 Pro Resmi Diluncurkan di Pasar Global, Spesifikasi Lengkap dan Harga Cek di Sini