Bandara ini pun berganti nama menjadi bandara Royal Naval Air Station HMS Flycatcher.
BACA JUGA:Dana Desa Tiap Desa 2024 Luwu Utara 2, Sulawesi Selatan: Ini Rinciannya
BACA JUGA:Dana Desa Tiap Desa 2024 di Luwu Utara, Sulsel: 40 Desa 1 Miliar
Bandara Kai Tak Berkembang
Bandara Kai Tak mulai berkembang sejak awal tahun 1950-an, ketika terjadi pembicaraan tentang penerbangan komersial.--DOK/RB
BACA JUGA:Dana Desa Tiap Desa 2024 di Tana Toraja, Sulsel: 20 Desa 1 Miliar
BACA JUGA:Dana Desa Tiap Desa 2024 Luwu 2, Sulawesi Selatan: Ini Rinciannya
Bandara Kai Tak mulai berkembang sejak awal tahun 1950-an, ketika terjadi pembicaraan tentang penerbangan komersial.
Selanjutnya, tujuh tahun kemudian pada 1957 landasan pacu Bandara Kai Tak mengalami perpanjangan menjadi 5.459 kaki.
Sedangkan landasan pacu kedua Bandara Kai Tak, masih tetap sepanjang 4.760 kaki.
Masih di tahun 1957, BOAC mulai menerbangkan Bristol Britannia 102 dengan rute 3 kota antara negara yakni London, Hong Kong dan Tokyo.
BACA JUGA:Dana Desa Tiap Desa 2024 di Luwu, Sulawesi Selatan: 27 Desa 1 Miliar
Satu tahun berikutnya, 1958, pemerintah Hong Kong pun mereklamasi tanah di Kowloon Bay.
Tujuan reklamasi tanah ini untuk membangun landasan pacu baru dengan panjang 8.350 kaki.
Landasan pacu yang baru di bandara Kai Tak ini menggantikan 2 landasan pacu yang lebih tua sebelumnya.
BACA JUGA:Dana Desa Tiap Desa 2024 di Enrekang, Sulawesi Selatan: 20 Desa 1 Miliar