Bawang Merah juga mengandung flavonoid yang dapat menghambat karsinogen potensial dan pemicu tumor.
Misalnya, pertumbuhan sel sensitif estrogen pada kanker payudara.
Bawang Merah menyediakan sekitar 29% dari flavonoid yang diperlukan tubuh.
Itu artinya Bawang Merah merupakan sumber polifenol antioksidan yang baik.
Sebuah survey terhadap 29 sayuran dan buah-buahan, menempatkan Bawang Merah pada peringkat tertinggi yang memiliki kandungan kuersetin dihidroksiflavonol yang merupakan senyawa flavonoid dari kelompok flavonol dan diindikasikan sebagai fitokimia flavonoid yang mempunyai kemampuan antioksidan paling kuat.
Para ahli sepakat menyebut bahwa Bawang Merah termasuk kelompok antivirus alami.
Bawang Merah mengandung zat alisin yang dikenal bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, dan tekanan darah tinggi akibat penyempitan pembuluh nadi.
BACA JUGA:11 Hotel Terbaik dan Dekat Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda
Kandungan flavonoid pada umbi Bawang Merah berguna untuk menjaga daya tahan tubuh.
Bawang merah merupakan tanaman tanaman semusim yang memiliki umbi berlapis.
Tanaman ini memiliki akar serabut. Daunnya berbentuk silinder yang memiliki rongga di dalamnya.
Umbi bawang merah dibentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk serta fungsinya.
Batang tersebut kemudian membesar kemudian membentuk umbi berlapis.