Kenapa Harus Ada Cap Tinta Ungu di Jari Usai Coblos Saat Pemilu? Ini Fakta dan Sejarah di Balik Itu

Rabu 14-02-2024,12:52 WIB
Reporter : Hellen Yuliana
Editor : Heri Aprizal

Jari yang dicelupkan ke tinta setelah pemilu bisa apa saja asalkan hanya pada 1 jari tertentu saja tidak boleh berlebihan. Selain itu tinta yang digunakan bukan yang sembarangan.

Tinta yang digunakan juga khusus mengandung silver nitrat sehingga yang dapat bertahan minimal satu hari. Tinta tersebut susah dihapuskan sehingga memperkecil kecurangan identitas yang dilakukan oleh oknum.

Kebanyakan negara maju sudah menerapkan e-vote, akan tetapi kita masih menggunakan pemilu secara konvensional dan masih banyak yang mempertahankan cara ini di berbagai negara lainnya. 

BACA JUGA:Jawa Tengah 4: Ini Desa Mendapatkan Dana Desa 2024 Diatas 1 Miliar

Tentunya beberapa negara sudah meninggalkan tradisi celup tinta usai coblos dengan sistem pendataan yang lebih canggih dengan validasi KTP dan cek sidik jari yang memanfaatkan teknologi.

Sehingga identitas pemilih akan lebih mudah untuk terkonfirmasi yang sudah memilih dan belum. Bahkan di negara maju seperti Amerika dan Eropa telah menggunakan striker sebagai bukti sudah melakukan pencoblosan.

Jadi mereka sudah meninggalkan sistem konvensional ini tidak lagi menggunakan tinta di jari. Itulah beberapa fakta mengenai cap tinta di jari usai melakukan pencoblosan.

Namun di Indonesia usai pencoblosan media sosial akan ramai dengan foto selfie menggunakan jari yang sudah di cap tinta ungu tersebut, sebagai ciri khas menunjukkan hak pilih yang sudah digunakan oleh warga negara. 

Kategori :