BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sedekah ruwahan di bulan Sya'ban menyambut puasa pada bulan suci Ramadhan, begini ulasannya dalam pandangan Islam.
Sebentar lagi, kurang dari 1 bulan kita akan menyambut puasa Ramadhan. Biasanya tradisi masyarakat Indonesia kebanyakan menggelar sedekah Ruwahan pada bulan Sya'ban.
Sedekah Ruwahan berarti sedekah pada arwah, diperuntukan bagi leluhur dan keluarga yang telah mendahului sehingga perlu dipanjatkan doa-doa.
Kemudian disedekahkan makan kepada kerabat dan jiran tetangga yang datang dalam memanjatkan doa. Sedekah makan ini juga diperuntukan bagi leluhur dan keluarga yang sudah meninggal.
BACA JUGA:Rajin Sedekah, Inilah 3 Shio yang Paling Beruntung dan Diprediksi Hidup Kaya Sepanjang Hidupnya
Biasanya tuan rumah akan menyambut para tetamu undangan dengan memanjatkan doa bersama-sama dan kemudian ditutup dengan makan yang dipersiapkan oleh tuan rumah yang memiliki hajat.
Tradisi sedekah ruwahan sudah menjadi turun temurun berkembang hingga saat ini. Keluarga yang masih hidup sebelum Ramadhan datang, sudah melaksanakan sedekah ruwahan tersebut.
Ini dipercaya, konon katanya arwah yang sudah meninggal ketika Ramadhan pulang kerumahnya, jika kita tidak ruwahan seakan-akan rumah yang ingin ditinggalinya terkunci dan arwah tidak bisa masuk.
Hanya menunggu diteras rumah dan arwah yang pulang merasa sedih kenapa tidak dapat kiriman doa dari orang-orang yang disayanginya di dunia yang masih hidup.
BACA JUGA:Ikhlas dalam Bersedekah
Begitulah konon kepercayaan itu berkembang secara turun temurun dimasyarakat. Dipercaya lagi sedekah ruwahan ini paling bagus dilakukan pada pertengahan bulan Sya'ban.
Pahala untuk yang didoakan akan semakin besar dan bagi yang mendoakan juga mendapatkan pahala. Pada malam nifsu Sya'ban akan dilipatgandakan segala amalan dan dikabulkan doa.
Menurut pandangan Islam mengenai sedekah ruwahan ini tidak ada pengaturan yang pasti. Namun sedekah pada bulan sya'ban akan mendapatkan limpahan pahala bagi yang melakukannya.
Dalam sebuah hadist At-Tabrani mengatakan, "Sesungguhnya sedekah itu meredam panasnya kubur keluarganya (yang sudah mati), dan bahwasanya orang-orang mukmin pada hari kiamat bernaung dengan naungan sedekahnya”.
BACA JUGA:Mengenang Dorce yang Rajin Bersedekah