CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Suatu kejadian yang mengejutkan terjadi saat Yatimin (39), seorang warga Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis, yakni dengan cara gantung diri.
Penemuan pertama kali dilakukan oleh istrinya, Rini Rianti (32), setelah pulang dari rumah orang tuanya di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu.
Ia menemukan suaminya, Yatimin, dalam keadaan tergantung menggunakan tali tambang yang diikatkan pada kayu reng atap dapur. Kejadian ini terjadi sekitar Kamis, 29 Februari, sekitar pukul 05.30 WIB.
BACA JUGA:Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Laboratorium RSUD Rejang Lebong Bertambah
Almarhum Yatimin biasanya bekerja sebagai petani, sementara istrinya, Rini Rianti, merupakan saksi utama dalam kejadian ini.
Keduanya berasal dari Desa Purwodadi, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, saat dihubungi oleh rakyatbengkulu.com, mengonfirmasi penemuan mayat warga Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong.
"Mendapat informasi, anggota Polsek Bermani Ulu bersama tim identifikasi langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi korban," katanya.
BACA JUGA:Catat! Ada Penampilan Khusus Cholesterol di Peluncuran New Honda Stylo 160
"Korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang berwarna hijau dengan simpul hidup di lehernya yang diikatkan pada kayu reng atap dapur," ungkap Kasi Humas.
Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan bahwa tinggi gantungan dari lantai sampai ikatan mencapai 146 cm di reng pintu dapur korban.
Kaki korban menyentuh lantai, lidah menjulur, menggunakan tali tambang berwarna hijau dengan simpul hidup di leher, dan posisi tali melingkar ke atas di atas jakun.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sehingga dapat dipastikan bahwa korban meninggal dunia akibat gantung diri," jelasnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Heboh! Tabung Gas Bocor, Rumah Panggung di Rejang Lebong Nyaris Terbakar
"Keluarga korban diminta untuk melakukan otopsi dan visum terhadap jenazah, serta menyerahkan surat pernyataan penolakan," papar Kasi Humas.