Jajaran Sekolah Diminta Terbuka dan Jujur
Di sisi lain, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, meminta Dinas bersangkutan untuk terbuka dan jujur mengenai dugaan rekayasa nilai PDSS di SMAN 5 Kota Bengkulu.
Terutama proses apakah siswa tetap bertahan dengan nilainya yang didongkrak atau benar dilakukan pemblokiran.
"Serta meminta agar yang disanksi ini juga termasuk guru, kepala sekolah, atau oknum yang bersangkutan, tidak hanya murid saja. Makanya kita setuju jika korban itu melapor ke Polda. Kita minta ditindaklanjuti betul-betul, tidak main-main," ucapnya.
BACA JUGA:Eliza Fitria Resmi Dilantik sebagai Anggota DPRD Rejang Lebong, Mahdi Husen Ingatkan Ini
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Siapkan Pengadaan Fasilitas Kendaraan Dinas Baru Periode 2024/2029
Siswa-Siswi Kelas XII SMAN 5 Kota Bengkulu Diliburkan
Di sisi lain, mengenai kelas 3 yang diliburkan menjelang Assessment Nasional atau AN (Dulunya Ujian Nasional).
Juga menjadi hal yang juga dipertanyakan.
Berdasarkan pantauan RB langsung ke beberapa sekolah, memang tidak ada kelas 3 yang melakukan libur menjelang AN ini.
Begitu pula melalui kalender pendidkan Disdikbud Provinsi Bengkulu, tidak ada libur.
"Ini juga akan kita tindaklanjuti, jika hanya sekadar pengalihan karena ini sedang hangat," pungkasnya.
BACA JUGA:Pasar Perbankan Syariah Masih Besar, BSI Targetkan Peningkatan 2-3 Juta Nasabah per Tahun
BACA JUGA:BSI OTO, Fasilitas Pembiayaan Kepemilikan Mobil dan Motor, Dapatkan Margin Spesial di Sini
Sebelumnya, pada Jumat 1 Maret 2024, pihak sekolah di SMAN 5 Kota Bengkulu sudah mengumumkan kepada siswa-siswi kelas XII untuk libur alias tidak masuk terhitung pengumuman tersebut.
Selanjutnya, siswa siswi kembali masuk sekolah saat mengambil nomor Assessment Nasional atau ujian mendatang. Selanjutnya, siswa-siswi mengikuti ujian di sekolah.