HONDA

Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu, Ahmad Kanedi : Pintu Masuk untuk Benahi Iklim Pendidikan

Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu, Ahmad Kanedi : Pintu Masuk untuk Benahi Iklim Pendidikan

Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu, Ahmad Kanedi : Pintu Masuk untuk Benahi Iklim Pendidikan--DOK/RB

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Banyak sekali yang menyayangkan dugaan rekayasa Nilai PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa) di SMAN 5 Kota Bengkulu.

Termasuk Senator Bengkulu H. Ahmad Kanedi, SH yang meminta agar dunia pendidikan Provinsi Bengkulu jangan dikotori dengan kepentingan yang sesat dan salah.

Ahmad Kanedi yang akrab disapa Bang Ken mengharap dugaan rekayasa nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu menjadi pintu masuk untuk perbaikan iklim pendidikan di Provinsi Bengkulu. 

Tentunya, perbaikan iklim pendidikan ini dengan segera memproses hukum dugaan rekayasa nilai PDSS yang sudah dilaporkan ke Polda Bengkulu oleh orang tua siswa.

BACA JUGA:Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu Sudah 'Tercium' PTN, Potensi Merugikan Siswa-Siswi Ikut SNBP

BACA JUGA:Rekayasa Nilai PDSS, Siswa MIPA 7 harus Menelan 'Pil Pahit' karena Terpental di Peringkat 41

Proses dan selesaikan dengan baik sesuai ketentuan dan hukum yang berlaku, Polda Bengkulu tentunya jangan tebang pilih. 

Semua elemen bertanggung jawab untuk "Mencerdaskan Bangsa" sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945. 

Bang Ken juga meminta semua elemen di Provinsi Bengkulu memahami bahwa pendidikan itu merupakan investasi masa depan. 

Jadi jangan pernah dipermainkan.

BACA JUGA:HMI : Desak Polda Bengkulu Periksa Terlapor Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu

BACA JUGA:Agus Trianto : Sekolah Rekayasa Nilai PDSS bisa Di-blacklist Perguruan Tinggi

Termasuk Polda Bengkulu yang juga ikut berperan untuk "Mencerdaskan Bangsa" dan membenahi iklim pendidikan di Bengkulu, sehingga terwujudnya “Bengkulu Kota Pelajar".

"Jadi, dugaan rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu, hendaknya ini menjadi pintu masuk kita benahi iklim pendidikan di Provinsi Bengkulu,'' kata Ahmad Kanedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"