Sedangkan satu lagi dengan cara lain yakni melihat hilal melalui dibeberapa titik di seluruh wilayah Indonesia, biasanya dibarengi dengan sidang isbat terlebih dahulu oleh pemerintah.
Pemerintah ini merupakan bagian dari ulil Amri yang patut diikuti kebijakannya dalam menentukan hari keagamaan umat Muslim, karena menjadi salah satu tolak ukur bagi masyarakat.
Namun, sebagai masyarakat yang memiliki pemimpin, menjadikan hal tersebut agar umat Mukmin tidak kehilangan arah dalam menentukan suatu keputusan dalam menjalankan kegiatan keagamaan.
"Mangkanya ibu yang ingin memasak ayam dan ketupat besar kemungkinan sudah nampak karena 4 derajat sudah terlihat anak bulan," kata Ustadz Abdul Somad lagi.
BACA JUGA:Kajian Islam Ustadz Abdul Somad: Apa Tanda Seseorang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar?
Diterangkan oleh Ustadz Abdul Somad bahwa jangan ragu bagi para ibu yang ingin memeriahkan Hari Raya Idul Fitri dengan membuat masakan yang spesial untuk menyambut lebaran.
Diperkirakan lebaran sesuai dengan yang dilihat dari ilmu astronomi, sehingga tidak ragu lagi untuk para ibu memasak menyiapkan semua menu sajian untuk makanan bersama keluarga nanti.
Itulah, yang dibutuhkan oleh masyarakat, informasi yang dapat dijadikan acuan sehingga Mukmin tidak perlu lagi ragu dan menebak-nebak kapan hari raya Idul Fitri tiba.
Ustadz Abdul Somad dalam penjelasannya menjelaskan bahwa Idul Fitri tersebut dapat dilihat dari hisab yang diperhitungkan dalam melihat anak bulan.
BACA JUGA:Kajian Islam Ustadz Hanan Attaki: 3 Amalan pada Malam Lailatul Qadar
Telah disepakati dalam Majelis Agama Islam di 4 negara tersebut untuk menentukan Idul Fitri melalui ilmu astronomi hisab bahwa tanggal 9 April 2024 sudah naik 4 derajat anak bulan.
Dapat dipastikan bahwa hari Raya Idul Fitri itu sudah jatuh pada 10 April 2024 sehingga tidak salah dan diragukan kembali bahwa umat Muslim dapat merayakan hari besar keagamaan Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Namun, patokan ini menjadi bagian dari kemeriahan kita dalam menyambut 1 syawal 1445 Hijriyah, karena masalah ini sudah sering berbeda pendapat antara organisasi masyarakat dengan pemerintah khususnya Muhammadiyah.
Walaupun begitu toleransi antar umat beragama sangat dihormati dan dihargai satu sama lainnya, sehingga tidak menimbulkan perpecahan namun menjadikan satu kesatuan Agama.
BACA JUGA:Bisa Hasilkan Listrik, Pemkab Mukomuko Lakukan Kajian dan Teliti Jangkos Sawit