BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ada 3 fase demam berdarah.
Fase yang kedua wajib Anda ketahui karena risiko tertinggi dari Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kasus DBD ini memang seringkali seringkali muncul saat musim pancaroba, biasanya terjadi mulai bulan Januari.
Penyakit DBD yang juga dikenal dengan sebutan demam dengue adalah infeksi oleh virus dengue.
Penularan DBD pada umumnya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.
Nyamuk Aedes Aegypti betina menularkan virus kepada pengidap atau penderita DBD, melalui air liurnya.
BACA JUGA:DBD dan Chikungunya Mana yang Paling Berbahaya? Penularan Virus Sama-sama dari Gigitan Nyamuk
BACA JUGA:Waspada! Pasien DBD di Rejang Lebong Mengalami Peningkatan
Umumnya juga, nyamuk Aedes Aegypti betina ini mengigit manusia pada waktu siang hari.
Anda yang ingin mengenali gejala DBD yang ringan tentunya tidaklah mudah, pasalnya beberapa jenis infeksi virus dengue memiliki gejala yang sama.
Misalkan saja terjadi demam atau panas yang tinggi hingga beberapa hari, ada juga yang merasakan kepala terasa sangat berat.
Apabila sudah terjadi infeksi berat dari virus dengue akan menimbulkan banyak sinyal dari tubuh yang terjadi secara tiba-tiba.
Di antaranya penderita DBD akan mengalami sakit kepala, nyeri otot atau sendi dan ruam kulit atau ada bintik-bintik merah.
BACA JUGA:Perbedaan DBD dan Chikungunya, Anda Wajib Kenali Penyebab dan Gejala di Sini
BACA JUGA:Waspada ! Ledakan DBD di Kota Bengkulu, Kasus Terus Meningkat Sejak Triwulan Pertama 2024