Kenali 6 Tokoh yang Memperjuangkan Penolakan Penindasan Perempuan di Dunia Politik, Termasuk RA Kartini

Rabu 17-04-2024,09:26 WIB
Reporter : Rizky Nova Amelia
Editor : Heri Aprizal

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Penolakan penindasan terhadap wanita merupakan bagian penting dari gerakan Hak Asasi Manusia (HAM).

Dalam berbagai konteks, melawan segala bentuk penindasan dan perlindungan hak serta wanita menjadi sorotan utama

Di Indonesia, budaya patriarki masih meresap dalam masyarakat, yang menyebabkan kaum wanita mendapatkan perlakuan tidak adil dalam berbagai aspek kehidupan.

Penolakan atas penindasan wanita juga tercermin dalam upaya pendampingan hukum kasus kekerasan terhadap perempuan dan bentuk-bentuk penindasan lainnya.

Di bawah ini, ada 6 tokoh wanita yang memperjuangkan penolakan penindasan perempuan di dunia politik, siapa saja ya?

BACA JUGA:Harus Tahu! Ini Warna Kamar Anak Perempuan: Pilihan Ceria dan Segar untuk Ruang Impianmu

1. Sejourner Truth

Sejourner Truth lahir pada tahun 1979 dan wafat di tahun 1883.

Sejourner Truth adalah seorang abolisionis yang memperjuangkan kesetaraan gender dan ras tanpa rasa takut.

Meskipun lahir dalam perbudakan, Truth melarikan diri menuju kebebasan bersama putrinya yang masih kecil ketika ia berusia 29 tahun.

Pada tahun 1828, ia menjadi wanita kulit hitam pertama yang memenangkan pertarungan hak asuh melawan pria kulit putih.

Dan ia mampu memulihkan putranya dari perbudakan.

BACA JUGA:5 Tren Baju Atasan Wanita agar Tampil Modis, Percaya Diri dan Terlihat Awet Muda di Kantor

Pada Ohio Women's Rights Convention tahun 1851, Truth menyampaikan pidato berjudul "Ain't I a Woman?" yang menggugah hati dan diceritakan secara luas selama era Perang Saudara.

Truth merekrut pasukan Kulit Hitam untuk Union Army dan berusaha mendapatkan hibah tanah untuk mantan budak setelah penghapusan.

Kategori :