Suku Kajang di Sulawesi Selatan, Suku yang Menolak Teknologi Karena Akan Menimbulkan Dampak Negatif

Rabu 01-05-2024,06:15 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

Pada suku Kajang, Ammatoa ini merupakan orang suci yang dipilih langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, Ammatoa ini tidak dipilih oleh rakyat, tidak juga dari garis keturunan ataupun penunjukkan dari pemerintah. 

Diketahui Ammatoa ini ditunjuk melalui proses ritual di dalam hutan tombolo atau hutan keramat yang disebut Turiek Akrakna.

Ammatoa ini mendapatkan jabatan seumur hidup yang akan menjabat sampai meninggal dunia.

BACA JUGA:Sudah Jarang Ditemukan! Ini 2 Kesenian Tradisional Suku Serawai Bengkulu yang Terpengaruh Perkembangan Zaman

Suku Kajang ini memakai pakaian hitam dan tidak memakai alas kaki. 

Selain itu untik para pengunjung dari luar Kajang juga diwajibkan memakai pakaian berwarna hitam.

Karena menurut masyarakat suku Kajang, hitam mempunyai arti kesederhanaan dan persatuan di dalam segala hal. 

Warna Hitam disebut menunjukkan kekuatan dan derajat yang sama di mata sang pemilik jagat.

BACA JUGA:Fakta Unik yang Dapat Ditemukan di Suku Rejang Bengkulu

Masyarakat Suku Kajang ini mempunyai beberapa pakaian adat mulai dari atas kepala hingga ke bawah.

 Di antaranya yaitu sarung hitam (tope le'leng), pengikat kepala untuk laki-laki (passapu), pakaian berwarna hitam untuk perempuan (baju poko) dan bagi laki-laki (baju tutu) dan celana pendek di atas lutut yang berwarna putih untuk laki-laki (pacaka).

Sementara untuk rumah adat suku Kajang ini berbentuk rumah panggung. 

Yang mirip dengan bentuk rumah adat suku Bugis Makassar.

BACA JUGA:Asal Usul Suku Semendo Sumatera Selatan yang Telah Mendirikan Pemerintahan Demokrasi Pertama di Nusantara

Masyarakat suku Kajang ini membangun rumah menghadap ke arah barat atau terbitnya matahari.

Kategori :